Tramadol Masuk Kategori Obat Keras, BPOM Ingat Bahaya Kecanduan

Tramadol Masuk Kategori Obat Keras, BPOM Ingat Bahaya Kecanduan

bahaya obat tramadol jika kecanduan-istimewa-freepik.com

JAKARTA, RASELNEWS.COM - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan dampak penggunaan tramadol, obat yang digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.

Meskipun berguna, penggunaan obat ini harus tetap diawasi oleh dokter.

Tramadol dikelompokkan sebagai obat keras sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun 2019 tentang Panduan Pengelolaan Obat-obat Tertentu yang Sering Diabuse.

BACA JUGA:Pak Belalang, Manusia Cerdik Dari Sumatera, Mencari Telur Gajah untuk Obat Putri Raja

Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus melibatkan resep dokter.

Berikut adalah penjelasan BPOM tentang efek kecanduan obat keras tramadol:

1. Dosis Harian dan Efek Samping Tramadol

Dosis harian yang direkomendasikan berkisar antara 50-100 mg setiap 4-6 jam, dengan batas maksimal 400 mg per hari.

BACA JUGA:Warga Seluma yang Sakit Didatangi Gubernur Bengkulu, Berikan Santunan, Siap Kawal Pengobatan Hingga Sembuh

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi tramadol termasuk mual, muntah, sembelit, dan rasa kantuk.

Namun, apa dampaknya jika obat ini dikonsumsi secara berlebihan? Efek samping yang lebih serius dapat termasuk depresi pernapasan, tekanan darah rendah, dan kekakuan otot.

BPOM juga mencatat efek samping lain seperti ketidaknyamanan perut, diare, hipertensi sesekali, hingga sensasi kesemutan dan reaksi alergi parah.

BACA JUGA:Pusing Kepala Akibat Vertigo, Daun Tanaman Obat Ini Paling Ampuh, Vertigo Ngacir

"Penggunaan tramadol pada anak-anak tidak direkomendasikan. Beberapa referensi menyebutkan bahwa tramadol tidak boleh digunakan oleh anak di bawah 12 tahun," ungkap juru bicara BPOM.

2. Dampak Jangka Panjang Tramadol

Penggunaan tramadol dalam jangka panjang dapat menyebabkan tubuh menjadi toleran terhadap obat, yang artinya dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk merasakan efek penghilang rasa sakit.

BPOM menyebut ini sebagai ketergantungan fisik.

BACA JUGA: Catat! BPOM Temukan 8 Obat Tradisional dan Suplemen, Serta 4 Kosmetik Berbahaya, Berikut Daftarnya

"Pengguna merasa memerlukan tramadol untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Jika pengguna berhenti mengonsumsi tramadol, mereka bisa mengalami sakit fisik akibat sindrom penarikan obat, yang perlu ditangani oleh dokter," kata juru bicara BPOM.

Penggunaan yang berlebihan juga bisa mengakibatkan penurunan fungsi kognitif dan pelemahan fisik akibat dampak obat yang berlebihan.

3. Kecanduan Tramadol di Desa Mulyajaya

BACA JUGA:Bukan Hanya Romantis, Ciuman Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan, Salah Satu Obat Awet Muda

Baru-baru ini, penggunaan tramadol menjadi sorotan karena ratusan warga Desa Mulyajana di Kecamatan Kutawaluya, Karawang, Jawa Barat terjebak dalam kecanduan. Pengguna yang terkena dampak bervariasi dari anak-anak Sekolah Dasar hingga lansia.

Obat ini diperoleh melalui penawaran gratis oleh para bandar, yang mengklaim bahwa tramadol dapat meningkatkan stamina dan semangat kerja.

Demikianlah informasi dampak kecanduan obat keras tramadol. Semoga bermanfaat. (red)

Sumber: