Meski Terpencil, Pulau di Tengah Samudera Ini Dihuni Ribuan Manusia, Tawarkan Pemandangan Memukau

Meski Terpencil, Pulau di Tengah Samudera Ini Dihuni Ribuan Manusia, Tawarkan Pemandangan Memukau

Pulau Saint Helena -istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Saint Helena adalah sebuah pulau terpencil yang dihuni oleh sekitar 4.000 orang. Terletak di tengah Samudra Atlantik, Saint Helena menawarkan pemandangan alam yang memukau dengan bukit dan lembah yang berdampingan, menandakan bahwa di tempat terpencil sekalipun, manusia mampu membangun kehidupan.

pulau ini adalah wilayah seberang laut Inggris yang terletak di Samudra Atlantik Selatan, berada di bawah kedaulatan Kerajaan Inggris.

BACA JUGA:Kecantikan Bak Bidadari! 8 Negara Ini Penghasil Wanita Muslim Tercantik di Dunia, Ada Indonesia?

Pulau vulkanik tropis ini berjarak sekitar 1.950 km dari pantai barat daya Afrika dan 4.000 km dari Rio de Janeiro di Amerika Selatan, dengan luas hanya 121 km², lebih kecil dari Jakarta Timur atau Jakarta Selatan di Indonesia.

Meskipun ukurannya kecil, Saint Helena dihuni oleh sekitar 4.600 orang yang dikenal sebagai "Saints". Penduduknya adalah keturunan campuran Eropa, Asia Selatan dan Timur, serta Afrika.

Bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan di sini. Perekonomian di pulai ini sebagian besar bergantung pada hibah dari Negara Inggris dan pengiriman uang dari luar negeri.

BACA JUGA:Kintamani Bali, Tempat Wisata Favorit dengan Keindahan Tersembunyi, Ada Indomaret Tercantik di Dunia di Sini

Namun, sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata juga membantu menggerakkan ekonomi lokal. Pada tahun 2016, pemerintah Inggris membangun bandara internasional di pulau ini dengan harapan meningkatkan kemandirian ekonominya dan mengurangi ketergantungan pada bantuan.

Saint Helena adalah salah satu pulau paling terpencil di dunia dan tidak berpenghuni ketika pertama kali ditemukan oleh Portugis pada tahun 1502.

Dahulu, pulau ini menjadi persinggahan penting bagi kapal-kapal dari Eropa ke Asia dan sebaliknya. Pulau ini juga dikenal sebagai tempat pengasingan Napoleon Bonaparte setelah kekalahannya di Waterloo; ia dipenjara di sini hingga meninggal pada tahun 1821.

BACA JUGA:Tujuh Kota Penghasil Wanita Tercantik di Indonesia, Dua Diantaranya di Pulau Sumatera, Para Jomblo Merapat

Kini, Saint Helena dihuni oleh banyak penduduk tetap dan wisatawan yang menikmati keindahan dan ketenangan pulau ini.

Kota utama di pulau ini adalah Jamestown, yang terletak di lembah dengan rumah-rumah yang dibangun di antara tebing batu besar dan jalan raya tunggal di tengahnya, menghadap langsung ke laut.

Mata uang lokal yang digunakan adalah Saint Helena pound, namun toko-toko juga menerima Pound Sterling dan Euro.

Pulau ini memiliki berbagai fasilitas seperti bank, supermarket, restoran, kafe, penginapan, taksi, dan lainnya. Kurang dari sepertiga pulau ini cocok untuk pertanian, dengan tanaman utama seperti jagung, kentang, dan sayuran hijau.

BACA JUGA:Tanpa Pantai, Objek Wisata di Pulau Bali ini Justru Jadi Favorit Wisatawan Seluruh Dunia

Unggas, domba, kambing, sapi, dan babi juga dipelihara sebagai peternakan utama. Tidak ada mineral dan hampir tidak ada industri di sini.

Ikan, terutama tuna, ditangkap di perairan sekitar Saint Helena; beberapa dibekukan dan sebagian lagi diasinkan untuk diekspor. Pulau ini juga menghasilkan kopi berkualitas tinggi yang dikenal sebagai kopi Saint Helena.

Gaya hidup di Saint Helena dikenal lebih santai dan sangat aman, dengan tingkat kriminalitas yang sangat rendah.

BACA JUGA:Sejarah Lubuk Langkap, Wisata Alam Air Favorit di Bengkulu Selatan

Sumber: