Kemdikbud Resmi Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa! Siswa Memilih Sesuai Minat dan Karier
Pelajar SMA di Bengkulu Selatan Ciptakan Deodorant dari Jeruk Purut-rezan oktowesa-raselnews.com
JAKARTA, RASELNEWS.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) resmi resmi menghapus penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk semua SMA di seluruh Indonesia.
Mulai tahun ajaran 2024/2025, siswa kelas 11 dan 12 akan memiliki kebebasan memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, serta aspirasi karier atau studi lanjut.
BACA JUGA:'Bohong Fantasi' Terjadi pada Anak Usia PraSekolah, Apa itu Bohong Fantasi?
Kebijakan ini bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka Kemdikbud Ristek yang telah diterapkan secara bertahap selama 3 tahun terakhir.
Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbud Ristek, Anindito Aditomo, menjelaskan keputusan penghapusan ini diambil dengan sengaja mengingat mayoritas orangtua seringkali cenderung memilihkan anak mereka untuk masuk ke jurusan IPA, dengan alasan peluang untuk diterima di perguruan tinggi lebih banyak.
Selain itu kata Anindito Aditomo, pada tahun ajaran 2022, hampir sekitar 50 persen sekolah sudah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka.
BACA JUGA:Info Penting Bagi Orang Tua Siswa dan Pelajar, Ini Dia Aturan Sekolah Tahun Ajaran 2024/2025
Sementara pada tahun 2024, tercatat sekitar 90 persen sekolah telah mengadopsi kurikulum ini.
"Penghapusan merupaka bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan sejak tahun 2021," tegas Anindito.
Dalam sistem baru ini menurut Anindito, siswa kelas 11 dan 12 memiliki kebebasan dalam memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi karier atau studi lanjut.
Contoh, siswa yang berencana melanjutkan studi di bidang teknik bisa memfokuskan waktu mereka pada mata pelajaran matematika tingkat lanjut dan fisika, tanpa perlu mengambil biologi.
BACA JUGA:Alhamdulillah, 16 Sekolah di Kabupaten Bengkulu Selatan Direhab, Berikut Daftarnya
Sebaliknya, bagi siswa yang ingin menjadi dokter bisa fokus pada biologi dan kimia tanpa harus mempelajari matematika tingkat lanjut.
"Kurikulum Merdeka diharapkan bisa membantu siswa lebih fokus membangun pengetahuan yang relevan dengan minat dan rencana studinya," jelas Anindito.
Anindito pun tak menampik jika siswa banyak memilih jurusan IPA bukan berdasarkan minat dan bakat, melainkan karena dianggap memberikan lebih banyak pilihan program studi di perguruan tinggi.
BACA JUGA:7 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat Tahun Ini, Lebih dari 70 Persen Pendaftar Diterima
Dengan dihapusnya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, maka Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk lebih mengeksplorasi minat dan bakat mereka serta memilih mata pelajaran yang sesuai dengan rencana karier masing-masing. (and)
Sumber: