'Bohong Fantasi' Terjadi pada Anak Usia PraSekolah, Apa itu Bohong Fantasi?

'Bohong Fantasi' Terjadi pada Anak Usia PraSekolah, Apa itu Bohong Fantasi?

Penyebab anak usia pra sekolah sering bohong-Istimewa-IST, Dokomen

RASELNEWS.COM - Anak-Anak usia prasekolah seringkali terlihat memiliki dorongan kuat untuk bercerita dengan semangat yang luar biasa. Kadang-kadang, cerita yang mereka sampaikan terkesan fantastis dan jauh dari kenyataan.

Fenomena ini disebut sebagai "bohong fantasi," di mana anak-anak mengungkapkan hal-hal yang tidak sesuai dengan realitas dan cenderung berkhayal atau berfantasi.

BACA JUGA:Orangtua Terlalu Sibuk Kerja Ternyata Berdampak Negatif Terhadap Anak

Meskipun terdengar mencolok, fenomena ini sebenarnya adalah bagian normal dari tahapan perkembangan anak prasekolah.

Bohong fantasi sebenarnya adalah tanda bahwa anak prasekolah masih dalam proses memahami perbedaan antara realitas dan fantasi.

Hal ini wajar mengingat pada usia prasekolah, imajinasi anak mengalami lonjakan pesat.

BACA JUGA:Alasan Mengapa Telur Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

Proses ini tidak hanya terjadi selama masa prasekolah tetapi juga akan berlanjut hingga anak masuk sekolah dasar.

Karena itu, tidak mengherankan jika anak-anak prasekolah senang sekali dengan cerita-cerita dongeng yang melambungkan imajinasi mereka, seperti Avengers, Superman, dan putri-putri.

Imajinasi yang tak terbatas adalah salah satu aset manusia yang sangat berharga dalam proses belajar.

Kemampuan berimajinasi ini juga memainkan peran penting dalam penciptaan ide dan kreativitas yang pada akhirnya membuat kehidupan manusia menjadi lebih berwarna dan nyaman.

BACA JUGA:Untuk Guru PAUD! Ini 12 Ide Kegiatan MPLS PAUD yang Menyenangkan Anak Didik

Bahkan bagi anak-anak prasekolah, imajinasi memiliki manfaat besar dalam membantu mereka mengatasi berbagai masalah dengan mencari ide-ide baru.

Meskipun cerita-cerita yang dihasilkan anak prasekolah seringkali terlihat tidak masuk akal bagi orang dewasa, sebenarnya itu adalah ekspresi dari kemampuan imajinasi mereka yang sedang berkembang.

Oleh karena itu, sebagai orang tua atau pendidik, tidak perlu khawatir jika anak sering membual dengan cerita fantastis.

BACA JUGA:Tips Agar Guru Lebih Akrab dengan Anak

Yang lebih penting adalah bagaimana kita membimbing mereka dengan benar melalui tahapan perkembangan ini.

Sehingga nantinya mereka akan dapat membedakan antara realitas dan fantasi dengan lebih baik.

Sumber: