Ubah Sana Ubah Sini! Mobil Datsun Tetap Sulit Laku di Indonesia? Ini Penyebabnya

Ubah Sana Ubah Sini! Mobil Datsun Tetap Sulit Laku di Indonesia? Ini Penyebabnya

Ubah Sana Ubah Sini! Datsun Tetap Sulit Laku di Indonesia? Ini Penyebabnya-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Datsun adalah salah satu merek mobil Jepang yang sempat punya nama besar di Indonesia.

Namun, meskipun punya sejarah panjang dan pernah mengeluarkan model ikonik seperti Datsun 240Z, merek ini gagal bersaing di pasar otomotif Indonesia dan akhirnya berhenti beroperasi di tahun 2019.

Lantas, apa yang membuat Datsun tidak berhasil bertahan di Indonesia?

BACA JUGA:Dulu Murah dan Terjangkau Sekarang Mahal, Ini Penyebab Harga Mobil LCGC Semakin Tinggi

Datsun sendiri bukanlah pemain baru, melainkan merek yang sudah ada sejak 1931 di bawah DAT Motorcar Co. Pada tahun 1933, Nissan mengambil alih semua operasional Datsun.

Di Indonesia, Datsun masuk pertama kali pada tahun 1977 dan cukup sukses dengan model seperti Datsun 120Y dan 130Y.

Datsun juga sempat merilis model-model ikonik seperti Datsun 510 dan 160J. Namun, di tahun 1980-an, Nissan memilih untuk fokus pada pengembangan produknya sendiri dan menghentikan sementara produksi Datsun.

BACA JUGA:Melihat Masa Depan Suzuki S-Presso di Indonesia, Mobil LCGC Pengganti Karimun Wagon R

Pada 2012, Datsun mengumumkan comeback-nya di Indonesia. Banyak yang berharap merek ini bisa mengulang kesuksesan model-model ikoniknya, namun fokus Datsun justru berubah.

Mereka memasuki segmen LCGC (Low Cost Green Car) dengan Datsun Go sebagai produk andalannya. Sayangnya, Datsun Go tidak memenuhi ekspektasi konsumen.

Kesan pertama yang muncul adalah mobil ini terlalu sederhana dan murah, dengan bodi tipis, suara mesin yang bising, dan kursi baris ketiga yang sangat sempit. Hal ini diperparah dengan peredam suara yang buruk dan masalah karat pada komponen bawah mobil.

BACA JUGA:Teknologi Inggris Hasilk Mobil Cepat, Tenaga Besar dan Hemat Bahan Bakar, LCGC Jepang Lesu

Meskipun sempat memperbaiki beberapa kekurangan seperti menambah peredam dan menyemprotkan lapisan antikarat, reputasi Datsun sudah terlanjur buruk.

Di tahun 2015, hasil tes tabrak Datsun Go versi India mendapatkan skor yang sangat rendah. Datsun menambahkan airbag untuk meningkatkan skor, namun hasilnya tetap di bawah standar dibandingkan dengan kompetitor seperti Agya dan Ayla.

Meski demikian, Datsun sempat bertahan di Indonesia karena menjadi salah satu mobil LCGC dengan kapasitas tiga baris yang terjangkau.

BACA JUGA:Daripada Toyota Rush Mending Mobil Ini, Desain Mirip Range Rover, Harga Lebih Murah LCGC

Namun, pada tahun 2016, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra masuk pasar, menawarkan kenyamanan lebih dan pilihan transmisi otomatis. Penjualan Datsun langsung anjlok.

Ditambah lagi, pada tahun 2017, Wuling hadir dengan Confero, yang menawarkan harga kompetitif dengan kualitas yang lebih baik. Penjualan Datsun semakin merosot, dari 29.358 unit di tahun 2015 menjadi hanya 5.000 unit di tahun 2019.

Datsun mencoba merilis model baru seperti Datsun Go+ Panca dan Datsun Cross, serta melakukan facelift, tetapi upaya tersebut tidak cukup untuk menarik kembali minat konsumen.

Sumber: