Brand Motor China Berpotensi Goyang Dominasi Jepang di Indonesia, Matic 250 CC Cuma Dibanderol Segini

Brand Motor China  Berpotensi Goyang Dominasi Jepang di Indonesia, Matic 250 CC Cuma Dibanderol Segini

Matic QJ Motor-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Dunia otomotif Indonesia kembali diguncang dengan kabar menarik. Setelah sebelumnya heboh karena mnotor mirip Cruiser ala Harley-Davidson, kali ini ada pemain baru yang nggak kalah mencuri perhatian yakni QJ Motor.

Nama ini berpotensi bikin pabrikan Jepang seperti Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Suzuki keringat dingin.
Kenapa? Karena QJ Motor tidak main-main.

BACA JUGA:Tak Mau Kalah! Honda Rilis Scoopy 2025, Yamaha Perkenalkan Matic Fascino Hybrid, Harga Cuma Rp 17 Jutaan

Mereka dan langsung membangun pabrik sendiri di Indonesia. Artinya, tanpa pajak impor, harga motor mereka bisa jauh lebih murah dan menjadi ancaman serius bagi motor Jepang.

QJ Motor bukan pemain sembarangan. Di China, mereka sudah menjadi salah satu brand besar yang bahkan mampu menyaingi dominasi pabrikan Jepang.

BACA JUGA:Kymco RTS 135, Motor Matic Hybrid Dek Rata yang Memadukan Gaya, Performa, dan Kenyamanan

Lebih hebatnya lagi, motor mereka nggak seperti motor China zaman dulu yang desainnya dianggap tiruan. Kini, QJ Motor menghadirkan produk dengan teknologi canggih dan estetika kelas dunia berkat kolaborasi dengan desainer-desainer ternama.

Berbeda dari pemain lainnya, QJ Motor langsung membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Ini adalah pabrik ketiga mereka setelah dua pabrik besar di China.

BACA JUGA:Honda Luncurkan Motor Matic Baru Berbodi Maxi, Mirip Vario 125

Dengan produksi lokal, mereka bisa memangkas biaya produksi, yang otomatis membuat harga motor mereka sangat kompetitif dibandingkan merek Jepang.

Line-up motor QJ Motor sangat beragam, mulai dari Cruiser 250 TC untuk gaya santai, Cruiser 600 cc bermesin V4 yang bersaing dengan motor Eropa, skutik premium 250 cc dengan desain futuristik, hingga supersport 600 cc yang terlihat seperti motor balap mahal.

BACA JUGA:Review Fazzio Lux Titan 2025, Motor Matic Yamaha yang Elegan dan Mewah

Semua dilengkapi teknologi canggih, seperti layar TFT besar, mode berkendara, hingga sistem keselamatan mutakhir.

Sebagai contoh, QJ Motor MTX 150, skutik futuristik dengan teknologi hybrid (bensin dan motor listrik), dijual sekitar Rp38 juta di Filipina.

Bandingkan dengan Yamaha NMAX Turbo yang mencapai Rp48 juta. Ada juga QJ Motor Fortress 350, maxi scooter bermesin 350 cc, yang di China harganya sekitar Rp81,6 juta. Ini jelas menjadi pesaing serius bagi skutik premium Jepang.

BACA JUGA:Bukan Saluto! Ini Suzuki Soltanto 125 T, Motor Matic Baru Bergaya Retro Modern

Yang paling mencuri perhatian adalah QJ Motor Ford 250, skutik 250 cc yang di China dijual seharga Rp37,5 juta, jauh lebih murah dibanding Yamaha XMAX Rp61,48 juta atau Honda Forza Rp90,52 juta.

Dengan harga, fitur, dan performa yang ditawarkan, Ford 250 layak menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang mencari alternatif dari merek Jepang.

Konsumen Mulai Melirik Alternatif

BACA JUGA:Motor Matic Terbaru dari Honda, 'Saudara' Honda Vario 125 Siap Dirilis

Masuknya QJ Motor ke Indonesia membawa angin segar bagi konsumen. Dengan desain futuristik, teknologi modern, dan harga bersahabat, QJ Motor menawarkan solusi untuk keresahan konsumen yang merasa pabrikan Jepang mulai kehilangan inovasi. Harga motor Jepang terus naik, tetapi fitur yang ditawarkan cenderung stagnan.

Bahkan, beberapa pabrikan Jepang menghadapi isu besar di negara asalnya. Honda terseret skandal ketidaksesuaian data sertifikasi, serta masalah rangka eSAF yang viral karena rentan keropos.

BACA JUGA:Jupiter Hadir dengan Wajah Baru, Usung Mesin Matic, Desain Lebih Futuristik dan Trendi

Yamaha pun tersandung isu penyimpangan prosedur uji motor. Sementara itu, QJ Motor hadir dengan strategi yang lebih relevan: fitur modern, harga kompetitif, dan desain yang tak kalah keren.

Dampak Positif untuk Indonesia

Selain menambah pilihan bagi konsumen, pabrik QJ Motor di Indonesia juga membuka lapangan kerja dan peluang transfer teknologi. Indonesia bisa menjadi basis produksi mereka untuk kawasan Asia Tenggara, bahkan dunia. (**)

Sumber: