Ditahan Imbang Laos! STY Harus Segera Lakukan Evaluasi Sebelum Hadapi Vietnam

RASELNEWS.COM - Hasil imbang 3-3 antara Timnas Indonesia dan Laos dalam laga Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis 12 Desember 2024 menjadi sorotan tajam.

Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, menilai hasil tersebut mencerminkan kelemahan strategi yang diterapkan pelatih Shin Tae-yong (STY).

BACA JUGA:Timnas Indonesia vs Laos! Shin Tae-yong Siap Rotasi, 3 Pemain Ini Berpotensi Bersinar

BACA JUGA:Malam Ini, Timnas Indonesia Awali Mengejar Mimpi Jadi Juara di Myanmar

“Hasil ini sangat mengecewakan. Melawan Laos, yang seharusnya kita menangkan, justru berakhir imbang.

Yang lebih mengejutkan lagi, pada 15 menit awal pertandingan, Indonesia kebobolan 2 gol akibat kesalahan sendiri,” kata Akmal kepada wartawan.

Akmal mempertanyakan keputusan STY yang menurunkan tiga pemain debutan, yakni Daffa Fasya sebagai penjaga gawang, Rayhan Hannan di lini tengah, dan Kakang Rudianto di lini belakang.

Ia menilai eksperimen tersebut membuat permainan tim tidak berjalan optimal.  Para pemain terlihat gugup dan seolah masih mencoba memahami strategi yang diterapkan STY.

BACA JUGA:Jadwal Timnas Indonesia Vs Myanmar, Shin Tae-yong Emban Misi Rahasia!

BACA JUGA:Kandaskan Singapura, Timnas Putri Indonesia Melaju ke final AFF Women's Cup 2024

Bahkan Akmal menyatakan situasi ini merugikan timnas Indonesia untuk meraih peluang menang di kandang.

“Kalau ditanya siapa yang salah, tentu bukan pemain. Yang bertanggung jawab adalah pelatih. Hasil ini menunjukkan bahwa Shin Tae Yong perlu introspeksi,” tegasnya.

Akmal juga menyoroti bahwa ini adalah hasil imbang kedua sepanjang sejarah pertemuan Indonesia dengan Laos dalam 10 pertandingan.

BACA JUGA:Kandaskan Singapura, Timnas Putri Indonesia Melaju ke final AFF Women's Cup 2024

BACA JUGA:Shin Tae-yong Ungkap Tantangan Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2024

Pada piala AFF 2012, Indonesia pernah bermain imbang satu kali melawan Laos.

Menurut Akmal, Laos kini mulai membangun tim nasional yang solid dengan pemain muda berusia rata-rata 22 tahun.

Ia memuji permainan taktis dan sederhana Laos, di mana gol-gol mereka lahir dari skema terencana.
Sebaliknya, peluang Indonesia lebih banyak bergantung pada senjata lama, seperti lemparan ke dalam.

Sumber: