Perbedaan B2C & B2B Marketing: Strategi, Praktik, dan Alat Pendukung
Perbedaan B2C & B2B Marketing: Strategi, Praktik, dan Alat Pendukung-istimewa-freepik.com
RASELNEWS.COM - Dalam pemasaran digital, krusial bagi bisnis untuk memahami perbedaan antara B2C (Business-to-Consumer) dan B2B (Business-to-Business).
Meski keduanya memiliki tujuan yang sama dalam mendorong konversi dan pertumbuhan bisnis, pendekatan pemasaran yang digunakan tetaplah berbeda.
B2C marketing menitikberatkan pada emosi, kecepatan transaksi, dan kampanye berbasis kebutuhan individu. Sebaliknya, B2B marketing lebih rasional, kompleks, dan mengandalkan hubungan jangka panjang serta proses pembelian yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
BACA JUGA:Tips Agar Pengajuan KUR BNI 2025 Disetujui, Pelaku Usaha Wajib Tahu
Mari kita cari tahu bersama perbedaan keduanya.
Pengertian B2C dan B2B Marketing
B2C marketing adalah pendekatan pemasaran yang menargetkan konsumen akhir secara langsung. Karena target pasar B2C cenderung membuat keputusan secara cepat, fokus utama pemasarannya adalah pendekatan emosi, kecepatan, serta kenyamanan. Mereka cenderung membutuhkan gaya komunikasi dengan respons cepat dan personal.
Sedangkan, B2B marketing adalah pendekatan pemasaran yang menawarkan penjualan produk serta layanan dari kepada bisnis lain. Wujud produk yang dipasarkan biasanya berupa penyedia software, jasa konsultan, atau produsen bahan baku industri.
Target pasar dalam pemasaran B2B ditandai dengan karakteristik transaksi yang kompleks dan rasional.
BACA JUGA:KUR BRI 2025 Pinjaman Rp100 Juta Cicilan Ringan, Cocok untuk Modal Usaha
Pengaruh siklus pembelian terhadap pendekatan
Siklus pembelian adalah salah satu faktor paling menentukan dalam perancangan strategi pemasaran. Siklus pembelian B2C yang cenderung lebih pendek, membutuhkan pendekatan pemasaran yang cepat, menarik perhatian, dan memancing emosi konsumen sejak awal.
Sebaliknya, pada B2B siklus pembelian bisa memakan waktu yang panjang, hingga berbulan-bulan. Hal ini menuntut strategi jangka panjang yang berfokus pada edukasi, kepercayaan, dan hubungan. Bisnis B2B perlu melakukan pendekatan dengan konten edukatif untuk membangun kredibilitas.
Meskipun ada perbedaan, baik B2C maupun B2B membutuhkan teknologi canggih untuk menyimpan data pelanggan serta membangun komunikasi dengan prospek, pelanggan, maupun mitra.
BACA JUGA:Pemkab Kaur Minta Perusahaan Bayar THR Tepat Waktu
Sumber: