BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Larangan membeli BBM subsidi menggunakan jeriken membuat bingung nelayan dan petani di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).
Padahal, BBM tersebut sangat dibutuhkan guna menjadi bahan bakar mesin yang mereka gunakan dalam beraktivitas. Untuk membeli BBM eceran, tentu sangat memberatkan. Menanggapi hal ini, Pengawas SPBU Ibul, Topan Adi Kurniawan menegaskan bahwa ada perlakukan khusus bagi nelayan dan petani dalam mendapatkan BBM bersubsidi. BACA JUGA:Dilema Nelayan Bengkulu Selatan Pascanaiknya Harga BBM: Melaut Rugi, Tak Melaut Kebutuhan Tak Terpenuhi Di mana, nelayan dan petani yang ingin mendapatkan BBM bersubsidi wajib mengantongi "Surat Sakti" berupa surat rekomendasi dari instansi terkait. Nelayan harus memegang rekomendasi dari Dinas Perikanan BS. Sementara petani wajib memiliki rekomendasi dari Dinas Pertanian BS. “Khusus non kendaraan, misal traktor dan mesin perahu, Pemilik wajib mengantongi rekomendasi dinas terkait. Rekomendasi harus dicap basah dan tanda tangan Kepala Dinas bersangkutan. Jika tidak, pembelian BBM subsidi tak bisa dilakukan,” jelas Topan. Untuk sementara Topan mengaku masih mengizinkan para nelayan dan petani membeli BBM subdisi tanpa memegang rekomendasi dari dinas terkait. BACA JUGA:Aduh..! Antrean BBM di Bengkulu Selatan Mengular, Pengecer Menjamur Pasalnya kebijakan My Pertamina baru berlaku mulai 1 Oktober 2022. “Karena aplikasi My Pertamina masih proses, layanan kami lakukan manual dulu. Nelayan dan petani dicatat namanya serta kebutuhan BBM yang dibeli. Karena mesin perahu nelayan serta traktor petani kan tidak ada STNK,” ungkapnya. Senada dengan yang disampaikan Manager SPBU Kutau, Sadikin. Penyaluran BBM subsidi khusus nelayan dan petani masih dilakukan secara manual. Para nelayan diminta menunjukkan kartu nelayan ketika ingin membeli BBM subsidi. BACA JUGA:148.376 KPM di Provinsi Bengkulu Terima BLT BBM “Penyaluran BBM subsidi bagi nelayan dan petani sesuai kebutuhan mereka. Ini dilihat dari spesifikasi mesin atau alat yang digunakan. Tapi nanti setelah My Pertamina jalan, maka wajib mengikuti prosedur,” tegasnya. Ia mengaku kebutuhan BBM subdisi bagi nelayan dan petani sangatlah penting. Sebab mereka termasuk penerima utama BBM subsidi sesuai kriteria Pertamina. “Kalangan penerima BBM subsidi adalah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Makanya nelayan dan petani menjadi prioritas. Kami akan menyalurkan BBM secara transparan dan tepat sasaran,” sambungnya. (rzn)Ingin Beli BBM Subsidi, Nelayan dan Petani Wajib Bawa 'Surat Sakti'
Rabu 14-09-2022,10:03 WIB
Reporter : admin53radarselatan
Editor : admin53radarselatan
Kategori :
Terkait
Selasa 17-12-2024,16:19 WIB
Untuk Guru di Bengkulu Selatan! Ini Panduan Penilaian Ijazah Peserta Didik
Selasa 17-12-2024,09:57 WIB
Pondok Diduga Dirusak Perusahaan! Konflik PT ABS vs Warga Pino Raya Memanas
Selasa 17-12-2024,09:46 WIB
Tapal Batas Bengkulu Selatan, Kaur, Seluma Sudah Ditetapkan! DPRD BS: Patok Perlu Dipasang
Senin 16-12-2024,09:37 WIB
Rumah Dinas Guru di Bengkulu Selatan Rusak Parah! Ramadhan: Ada Dijadikan Gudang Barang Bekas
Senin 16-12-2024,09:11 WIB
Khawatir Ibu Disakiti, Remaja 15 Tahun di Bengkulu Selatan Rela Disetubuhi Ayah Tiri
Terpopuler
Selasa 17-12-2024,19:21 WIB
Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN 12 Persen
Selasa 17-12-2024,17:03 WIB
Cara Daftar Driver Taksi Xanh SM yang Baru Beroperasi di Jakarta! Gaji Hingga 8 Juta Per Bulan
Selasa 17-12-2024,17:41 WIB
Suzuki Siapkan 3 Mobil Baru di Tahun 2025, Ada Model Listrik
Selasa 17-12-2024,18:22 WIB
Pemerintah Naikan Harga Rokok Mulai 1 Januari 2025, Ini Alasannya
Selasa 17-12-2024,17:19 WIB
Dokter Ingatkan Batas Konsumsi Obat Sakit Kepala Maksimal 15 Hari dalam Sebulan
Terkini
Rabu 18-12-2024,12:23 WIB
Kabar Baik, Ada 15 Jenis Insentif Pemerintah di Tahun 2025! Bantuan Beras Hingga Diskon Listrik
Rabu 18-12-2024,11:16 WIB
Cuti Natal Mulai Tanggal Berapa? Cek Jadwal Libur Tahun Baru 2025
Rabu 18-12-2024,10:35 WIB
Pemerintah Akan Salurkan Bansos Beras 10 Kg Awal Tahun 2025, Siapa Penerimanya? Cek di Sini
Rabu 18-12-2024,10:19 WIB
Penggunaan Paracetamol Rutin pada Lansia Tingkatkan Risiko Komplikasi
Selasa 17-12-2024,21:17 WIB