BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Dunia pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kembali tercoreng. Belasan pelajar salah satu SMKN di Bengkulu Selatan diciduk polisi karena terlibat perkelahian.
Mereka diperiksa penyidik atas perbuatan tersebut dan terancam sanksi pidana.
“Ada 14 orang siswa yang diamankan. Mereka berasal dari sekolah yang sama. Semuanya diamankan saat sedang berada di sekolah, kemudian langsung dibawa ke Mapolres untuk dimintai keterangan,” kata Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, Iptu, Fajri Chaniago, STK, SIK.
BACA JUGA:Tak Jera! Keluar Masuk Penjara Janda Ini Tetap Saja Edarkan Narkoba
Perkelahian belasan pelajar tersebut dipicu dari perselisihan antara dua pelajar berinisial Lu dan MSA, Rabu (12/10/2022) sekitar pukul 13.02 WIB.
Kronologisnya, MSA yang merupakan korban penganiayaan oleh Lu hendak pulang ke rumah kakaknya di Desa Padang Mumpo Kecamatan Pino.
Saat melintas di Desa Gelumbang Kecamatan Kota Manna, korban dicegat oleh Lu bersama kawan-kawannya.
Ketika itu Lu langsung bertanya kepada korban siapa yang meneriakinya saat sedang di kelas.
BACA JUGA:Demi ke Lokalisasi, 3 Warga Bengkulu Selatan Nekat Jambret: 2 Masih Berstatus Pelajar
Korban pun menjawab kalau tidak ada yang meneriaki Lu.
Hanya saja, Lu merasa tidak terima atas jawaban korban. Keduanya pun terlibat cek cok mulut hingga terjadi perkelahian.
Akibat perkelahian tersebut, korban mengalami luka robek di jari kelingking kanan, diduga terkena senjata tajam Lu.
Akibat luka tersebut, korban langsung dibawa teman-temannya ke rumah sakit untuk berobat
“Ya awalnya dua siswa yang terlibat perselisihan. Kemudian kelompok teman-temannya sama-sama tidak terima, sehingga juga terjadi perselisihan. Hal itu memicu terjadi perkelahian antara siswa di sekolah yang sama,” beber Kasat Reskrim.
BACA JUGA:Tempo Semalam, 4 Kelompok Pelajar Berkelahi Dekat Rumdin Bupati BS: Satu Dibacok di Leher, 1 Luka di Pelipis
Hingga Kamis (13/10) siang, belasan siswa tersebut masih dimintai keterangan penyidik. Polisi juga sudah memanggil orang tua masing-masing siswa tersebut.
“Mereka masih dimintai keterangan untuk mengetahui peran masing-masing. Nanti prosesnya kemungkinan dimediasi dulu secara kekeluargaan,” pungkas Kasat Reskrim. (yoh)