SELUMA, RASELNEWS.COM - Warga Desa Pasar Seluma yang menolak keberadaan perusahaan tambang pasir besi PT. Faminglevto Bhakti Abadi (FBA) mengaku mendapatkan perlakuan kekerasan seksual secara verbal.
BACA JUGA:Ombudsman Bengkulu Terima 102 Laporan, Sektor Ini Paling Banyak Dikeluhkan Masyarakat, Ada Pungli
BACA JUGA:2 Pelaku Pencurian Sepeda Motor Mantan Kades Dibekuk Tim Totaici
Hal itu terjadi ketika masyarakat yang didominasi kaum emak-emak ini mendatangi tambang PT. FBA mempertanyakan kelengkapan perizinan perusahaan.
Dalam aksi yang dilakukan ibu-ibu tersebut, warga mengaspirasikan suara mereka menolak keberadaan PT. FBA.
BACA JUGA:Kalender Pendidikan 2022/2023: Berikut Jadwal USBK, PPDB Hingga Hari Libur Pelajar Tahun 2023
Bahkan pengunjuk rasa meneriakkan beberapa kalimat kekesalan mereka terhadap pekerja PT. FBA yang berjaga.
“Kalian ini penjilat,” ujar ibu-ibu yang menyampaikan aspirasi mereka kepada petugas PT. FBA.
Kalimat tersebut ternyata ditanggapi oleh petugas PT. FBA dengan kalimat pelecehan seksual.
BACA JUGA:Apakah Anda Terdaftar Sebagai Pendukung Balon DPD? Cek di Sini
"(Maaf) kemaluan kamu nanti yang saya jilati," balas petugas PT. FBA yang menjaga gerbang saat menghadapi aksi ibu-ibu tersebut.
Terang kalimat tersebut merupakan salah satu pelecehan seksual yang membuat para pengunjuk rasa berkonsultasi ke Mapolres Seluma.
Koordinator warga Desa Pasar Seluma, Iyon Naidi, mengaku masih berkonsultasi sebelum menyampaikan laporan resmi ke Mapolres Seluma.