BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Persoalan siring irigasi macet yang menyebabkan petani kesulitan mendapat air untuk menggarap sawah sering terjadi di Bengkulu Selatan.
Belum lama ini petani Kecamatan Kedurang mengeluh tidak bisa menggarap sawah akibat kekeringan. Saluran irigasi yang menjadi sumber utama pengairan sawah macet hingga kekeringan.
BACA JUGA: Bupati Kaur Temui Mentan, Ini Kabar yang Dibawa Pulang, Bisa Bikin Petani Kaget
“Sudah berapa kali musim tanam kami tidak bisa menggarap sawah karena tidak ada air.
Siring irigasi yang selama ini jadi sumber utama air sudah kering, tidak ada aliran air sampai ke sawah kami.
Hal itu tentu menjadi kendala bagi kami, padahal sawah merupakan salah satu sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan beras,” ungkap Mirdan, salah seorang petani di Kecamatan Kedurang.
Dari keterangan petani, penyebab keringnya air di siring irigasi karena debit air berkurang dari hulu.
BACA JUGA:Harga Pupuk Naik Petani di Bengkulu Menjerit, Tak Tanggung Tanggung Segini Kenaikan Harganya
Hal itu disebabkan beberapa faktor, seperti penjebolan siring irigasi untuk air kolam, dan karena beberapa titik siring irigasi sudah jebol.
Akibatnya aliran air terbuang, sehingga tidak dapat lagi mengalir sampai ke hilir.
BACA JUGA:Petani di Bengkulu Selatan Simpan Ratusan Miras, Pengakuannya Mengejutkan
“Siring irigasi macet di hulu, volume air berkurang. Sehingga aliran air sudah kering sebelum sampai ke ataran sawah kami di hilir ini.
Kami berharap pihak pemerintah dapat mengatasi hal itu, supaya aliran air sampai ke sawah kami dan kami bisa menggarap sawah lagi,” harapnya. (yoh)