Disinggung adanya PKD terpilih berasal di luar dari desanya, Martoni tidak memungkiri.
BACA JUGA:Berapa Kebutuhan Pantarlih Pemilu 2024 di Bengkulu Selatan?
Bahkan Martoni mengaku, dari 18 PKD terpilih di Kecamatan Manna, 2 diantaranya bukanlah warga desa tempat mereka bertugas.
Pertama adalah Yenni. Menurutnya, Yenni merupakan warga Desa Lubuk Sirih Ulu dan bertugas di Desa Melao.
BACA JUGA:Pemilu 2024 di Kaur: Dapil 3 Paling Banyak, Maje-Nasal Tetap 6 Kursi
Kedua, Lensiana yang merupakan warga Desa Gunung Kembang dan menjadi PKD di Desa Tanjung Raman.
Penetapan PKD terpilih tersebut versi pria yang mengaku pernah menjadi Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pemilu 2029 melalui rapat pleno.
BACA JUGA:Golkar dan PDIP Siapkan Langkah Hadapi Pemilu Proposional Tertutup
Selain hasil tes wawancara, pihaknya juga menilai calon PKD dari cara PKD berkomunikasi dan cepat tidak calon PKD tersebut membaur.
“Banyak hal lain yang kita nilai. Cara mereka berkomunikasi dan cara mereka membaur. Ya…membaur sesama merekalah,” singkat Martoni.
BACA JUGA:Nekat!!! Demi Tes Wawancara PPS Pemilu 2024, Pengantin Pria Ini 'Kabur' dari Resepsi Pernikahan
Apakah pengalamanan dan pendidikan tidak menjadi penilaian? Versi Martoni tetap menjadi pertimbangan dan penilaian. Hanya saja poinnya hanya satu.
Ditanya penilaian mana yang mendapat poin lebih satu? “Ya semuanya nilainya satu. Tapi yang menjadi penilaian kami komunikasi tadi,” kelitnya. (**)