BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Sebagian besar kalangan petani sawit masih beranggapan bahwa tanaman penghasil minyak terbesar ini tidak bisa dimanfaatkan secara lanjut apabila sudah berumur diatas 25 tahun.
BACA JUGA:Kelapa Sawitnya Dicuri, Warga Lubuk Tapi Mengintai, 3 Pelaku Terdeteksi dan Ternyata...
Bahkan, tanaman sawit hanya bisa dilakukan replanting apabila usianya sudah tidak produktif lagi.
Lantas, pemikiran para petani tersebut nyatanya tidak sepenunya benar. Tanaman sait masih punya kelebihan dan peluang pendapatan lain apabila diolah dan dimanfaatkan secara maksimal.
BACA JUGA:Waduhh, Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan Turun Lagi
Di mana, para petani bisa memanfaatkan air nira tanaman kelapa sawit untuk diolah menjadi gula merah berkualitas.
Ini terbukti dari percobaan dan penelitian kalangan akademisi ataupun masyarakat umum yang melakukan uji coba menyadap pohon sawit untuk diambil air niranya lalu diolah menjadi gula merah.
BACA JUGA:Ingat...! Pupuk Subsidi Bukan untuk Perkebunan Kelapa Sawit
Namun demikian, pengambilan air nira pohon sawit diambil dari umbutnya, bukan dari tandan seperti yang biasa dilakukan pada pohon Aren maupun kelapa.
Dalam proses pengambilan niranya, pohon sawit itu tidak dipanjat, tapi dirobohkan.
Kemudian pohon sawit yang diambil niranya adalah pohon tua yang akan di replanting (diremajakan).
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Motor Pelajar SMK 1 Kaur Terjatuh dan Menghantam Bus Krui Putra, 1 Tewas di TKP
Apabila ini kompak dilakukan petani sawit, bukan mustahil tanaman sawit yang tidak produktif akan menjadi produk yang bermanfaat serta bernilai ekonimis tinggi.
Dilansir dari berbagai sumber yang menyebutkan hasil penelitian dan percobaan penyadapan tanaman sawit, dari 50 batang pohon kelapa sawit maka akan mampu menghasilkan nira sekitar 40 liter, atau jika direratakan per batang kelapa sawit mampu menghasilkan air nira hingga 0,8 liter.
BACA JUGA:820 Hektar Kebun Sawit Petani Seluma Direplanting