BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Anggota DPRD Bengkulu Selatan, Drs. Yunadi mendukung prorgram Bupati Bengkulu Selatan menciptakan generasi yang bisa baca tulis alquran (BTA).
Namun ia menyesalkan masih minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap guru ngaji. Padahal jika ingin memaksimalkan program tersebut, guru ngaji harus disejahterakan agar semangat mengajar.
BACA JUGA:Tuntut PNS, Besok Ribuan Honorer Satpol PP Datangi Kemendagri dan KemePAN-RB
BACA JUGA:Viral Video Remaja Mencuri Rok di Jemuran,
“Program Bupati yang ingin mewajibkan murid sekolah bisa baca tulis alquran itu sangat bagus. Tapi untuk memaksimalkan program itu, perhatian pemerintah kepada guru ngaji harus lebih maksimal. Karena peran guru ngaji sangat penting, murid lebih banyak waktu belajar ngaji di luar jam pelajaran sekolah,” ujar Yunadi.
BACA JUGA:Limit Lelang Pasar Kembang Mumpo Rp20 Juta, Dilelang Naik Menjadi Rp 50 Juta
BACA JUGA:Seleksi JPTP, Pemkab Seluma Libatkan Akademisi UNIB dan Unihaz
Menurut Yunadi, banyak cara yang dapat dilakukan untuk lebih mengangkat derajat dan meningkatkan kesejahteraan guru mengaji agar lebih semangat menjalankan pengabdian.
Salah satunya dengan menaikan honor. Selama ini honor yang diterima guru mengaji sangat kecil, berkisar Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan.
BACA JUGA:Dorrr...2 Curanmor Bersenjata Api di Bengkulu Tumbang
BACA JUGA:Viral di Pekalongan Mobil Chevrolet Dibiarkan 1 Bulan di Halaman Orang, Pemilik Rumah Bingung
Pemda bisa memberi penghasilan yang lebih layak untuk guru ngaji dengan didukung anggaran APBD atau bisa melalui Baznas. Jika penghasilan yang didapat sudah memadai, tentu guru ngaji akan lebih semangat menjalankan tugas.
“Peran guru ngaji sangat besar dalam membentuk karakter generasi muda dan juga mengajari orang tua yang belum bisa mengaji. Jadi jasa itu seharusnya dibalas dengan imbalan yang sesuai pula,” tutup Yunadi. (yoh)