BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Beberapa hari lalu Jaksa Kejaksaan Negeri Bengkulu Selatan melakukan penggeledahan di SMK IT Al Malik Bengkulu Selatan.
Jaksa menduga ada dugaan korupsi korupsi di sekolah itu sehingga dilakukan penggeledahan sebagai lanjutan atas pemeriksaan beberapa saksi sebelumnya.
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR Pegadaian Syariah Plafon Rp1 Juta-Rp10 Juta, Simak Syaratnya
BACA JUGA:7 Orang Istimewa yang Doanya Mustajab
Dari hasil penggeledahan itu, jaksa menyita beberapa dokumen penting yang diduga berkaitan dengan dana hibah dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2021 dan 2022.
Pasca penggeledahan, Kepala SMK IT Al Malik Bengkulu Selatan, Ahmad Soepriadi, M.Pd memberi tanggapan. Ia membantah data siswanya fiktif dan penyelewengan dana BOS.
BACA JUGA:KUR BCA Rp110 Juta Angsuran Rp2 Jutaan, Ini Syarat dan Ketentuannya
BACA JUGA:Enam Kota Tertua Di Indonesia, Dua Di Sumatera, Bengkulu dan Lampung Tak Masuk Hitungan
"Tidak ada data siswa fiktif. Yang ada anak-anak itu tidak aktif. Beberapa siswa ada yang setelah mendaftar beberapa kali masuk dan tidak kembali lagi hingga saat ini," kata Ahmad Soepriadi saat ditemui wartawan, Jumat (9/6).
Kedepanya, siswa yang tidak aktif tersebut akan dikeluarkan. Bukan, fiktif memang tidak ada siswanya," imbuhnya.
BACA JUGA:Dampak El Nino, Lima Daerah Di Sumatera Barat Waspada Krisis Pangan
BACA JUGA:Doa Laki-laki atau Perempuan Paling Makbul? Kisah Juraij Jadi Bukti
Disebutkannya, data keseluruhan siswa mulai dari kelas X sampai kelas XII ada 180 orang yang dominan laki-laki. Data tersebut sesuai dengan yang tertuang dalam data pokok pendidik (dapodik) SMK IT Al Malik.
"Yang masih aktif di data dapodik ada 180 orang, itu merupakan total keseluruhan dari kelas X hingga Kelas XII. Tetapi saat ini, sudah selesai ujian sebanyak 23 orang siswa kelas XII. Dan sebentar lagi akan melakukan pembagian ijazah," ujar Ahmad Soepriadi.
BACA JUGA:KUR BCA Rp110 Juta Angsuran Rp2 Jutaan, Ini Syarat dan Ketentuannya