RASELNEWS.COM - Jika di Indonesia Jangkrik, serangga yang memiliki suara khas, dijadikan pakan burung berkicau, namun berbeda di salah satu kota di China.
Di negeri tirai bambu ini, harga satu ekor jangkrik mulai dari puluhan hingga ratusan juta.
BACA JUGA:Heboh, Oknum Kades Digerebek Suami Selingkuhannya, Mobil Dinas dan Tisu Magic Jadi Bukti
Rekor terbaru, satu ekor jangkrik dihargai Rp559 juta atau setara satu unit mobil Pajero Sport.
Kegiatan adu jangkrik yang menjadi tren di China, terutama di Kota Sidian, menjadi penyebab mengapa jangkrik memiliki harga jual hingga ratusan juta.
Permainan ini telah berkembang menjadi industri yang menguntungkan bagi penduduk setempat.
BACA JUGA:Pilu! Sudah Dilamar, Wanita Ini Diputus Calon Suami Lewat WA H-20 Pernikahan
Seekor jangkrik berkualitas tinggi dapat dijual dengan harga yang sangat mahal, bahkan mencapai Rp 101 juta per ekor.
Jangkrik yang menjadi favorit dalam adu jangkrik adalah jangkrik Sidian, yang memiliki tubuh besar dan agresif.
Untuk menghasilkan jangkrik petarung yang berkualitas, petani penangkap jangkrik ini tidak hanya berburu, tetapi juga melatih serangga tersebut.
BACA JUGA:Fantastis Usulan Anggaran Pemilu 2024 di Seluma Rp 50 Miliar, Ini Rinciannya
Selain penyelenggara acara adu jangkrik, petani penangkap jangkrik juga mendapatkan keuntungan besar.
Selama musim permainan, satu keluarga penangkap jangkrik dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 202 juta per bulan.
Di Kota Sidian, terdapat banyak hotel yang melayani para pembeli jangkrik dari seluruh China.
BACA JUGA:Ratusan Pasangan Suami Istri di Kaur Tak Punya Buku Nikah
Hampir setiap rumah tangga di Sidian terlibat dalam bisnis jangkrik atau usaha sejenis.
Meskipun adu jangkrik memiliki sejarah panjang sebagai tradisi leluhur China, kegiatan ini sempat dilarang selama masa pemerintahan rezim komunis.
Namun, seiring perkembangan waktu, adu jangkrik kembali diizinkan dan populer di China.
Para pecinta adu jangkrik rela menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk merawat jangkrik aduannya.
BACA JUGA:ASN Mengeluhkan Penerapan Aplikasi E-Kinerja, Sekda Seluma: Itu ASN Malas!