RASELNEWS.COM - Musim paceklik ancam Bengkulu. Tahun 2024 hampir Seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu akan dilanda paceklik.
Perekonomian masyarakat diprediksi merosot dan daya beli melemah. Puncak musim paceklik diprediksi terjadi pada bulan Maret tahun 2024.
BACA JUGA:El Nino Berakhir Februari - Maret, Kapan Kemarau Kering Berlalu? Ini Penjelasan BMKG
Walaupun belum ada lembaga resmi yang merilis tentang ancaman paceklik di Bengkulu ini, namun kondisi di lapangan sudah mulai memperlihatkan tanda tanda paceklik itu akan terjadi.
Penyebab paceklik adalah kemarau yang melanda Bengkulu saat ini. Sehingga sebagian besar petani tidak bisa bercocok tanam atau mengelola perkebunan dengan baik.
BACA JUGA:TNI Kodim 0408 BS-Kaur Bangun Prasasti di Lokasi TMMD
BACA JUGA:Samsung Galaxy Tab S9+ 5G, Tablet Android Tercepat di Dunia, Harganya?
Diketahui sebagian besar masyarakat Bengkulu berprofesi sebagai petani dan pekebun. Mulai dari petani padi sawah, jagung, perkebunan kopi, kelapa sawit dan karet.
Lantas apa kaitannya profesi masyarakat dengan peceklik yang akan terjadi? berikut penjelasannya.
Musim kemarau yang melanda Bengkulu sejak bulan Mei tahun 2023 hingg saat ini masih terjadi.
BACA JUGA:11 Manfaat Minyak Zaitun untuk Wanita, Dijamin Suami Makin Lengket
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan baru akan terjadi pad November 2024 dan normalnya di Bulan Januari - Februari.
Kondisi kemarai ini menyebabkan petani kesulitan bercocok tanam dan mengelolah kebun. Sehingga petani kesulitan mendapatkan sumber pendapatan.
BACA JUGA:Fakta Unik Burung Jacana Afrika: Penipu Ulung Namun Takut Istri
BACA JUGA:Hujan di Bengkulu Segera Turun, Berdoa Saja, BMKG Memprediksi Puncak Kemarau Segera Berakhir
Untuk petani padi di Bengkulu, saat ini sebagian besar lahan sawah petani tidak bisa digarap karena kekeringan.
Kemudian ribuan hektar tamanam padi petani mati, kalaupun ada sawah yang produktif, jumlahnya mungkin tidak sampai 25 persen dari total keseluruhan sawah petani di Bengkulu.
Ini menunjukkan bahwa produksi padi petani pada musim tanam kedua tahun 2023 tidak maksimal, bahkan hasil secara tanaman padi pada musim tanam kedua tahun 2023 tidak akan mencapai 50 persen dari produksi padi di Bengkulu pada kodisi cuaca normal.
BACA JUGA:Kapan Hujan Turun? Sumur dan Sawah di Bengkulu Kering, Produksi TBS Sawit Anjlok
BACA JUGA:Fakta Unik Negara Oman, Tetangga Uni Emirat Arab, Negara Kaya Raya Namun Berpura Pura Miskin
Data ini menunjukkan jika stok pangan lokal di Bengkulu sangat tipis. Kondisi ini akan memicu terjadinya paceklik.
Jika prediksi BMKG hujan akan turun normal pada Januari 2024, artinya petani baru bisa menggarap lahan sawahnya pada Januari 2024.
Tanaman padi unggul baru bisa panen setelah usia tiga bulan. Jika padi ditanam pada bulan Januari, maka baru bisa dipanen akhir bulan Maret.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Mendapatkan Sepeda Motor Listrik Subsidi, Diantaranya Minimal 17 Tahun
BACA JUGA:Daftar 34 Sepeda Motor Listrik Subsidi, Termurah Rp 5 Jutaan, Minat? Nih Syaratnya
Dari Penghujung tahun 2023 hingga bulan maret tahun 2024 ini, petani padi yang tidak bisa menggarap lahan sawahnya akan mendapatkan penghasilan darimana?
Kemudian selama sawah petani tidak produksi maksimal pada, otomatis bahan pangan pokok beras dipasok dari luar daerah.
Harga bahan pangan ini tentu tidak akan stabil walaupun pemerintah selalu berupaya menjaga ketersediaan pangan masyarakat melalui Bulog.
BACA JUGA:Dana BPJS Kesehatan Bisa Dicairkan Bagi Peserta yang Tak Pernah Sakit? Yang Bener?
BACA JUGA:Pembangunan Pos Kamling di Lokasi TMMD Bengkulu Selatan Berjalan Maksimal
Inilah salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya paceklik di Bengkulu tahun 2024.
Faktor kedua yang menyebabkan paceklik di Bengkulu tahun 2024 yakni produksi jagung. Pada veriode tanam kedua tahun 2023, produksi jagung petani terganggu.
Kemarau masih menjadi faktor penyebabnya. Saat ini tanaman jagung petani di Bengkulu tidak bisa produksi maksimal.
Bahkan sebagian sudah dipastikan gagal panen karena jagung banyak yang mati.