Nah kendala ini harus cepat dibasmi, walaupun penyakit ini tidak menular secara langsung, tetapi pertumbuhan sawit yang mengalami busuk daun ini akan terhambat.
BACA JUGA:INI DIA 10 Besar Calon Anggota KPU Bengkulu Selatan 2023-2028
BACA JUGA:Cek Rekening! Bansos untuk Anak Yatim Piatu 2023 Cair Rp 600 Ribu, Tapi Tidak untuk 5 Kategori Ini
Sebelum sawit berumur 3 tahun, jangan pernah memotong atau membuang pelepah. Biarkan saja pelepah mati sendiri di pohonnya. Tujuannya agar batang kelapa sawit tumbuh besar.
Setelah sawit berusia 22 bulan, jangan lagi buang buah dan bunga yang muncul, karena buah itu sudah layak dipanen ketika matang.
Setelah memasuki musim panen, ada tiga perkara yang wajib diperhatikan agar sawit tidak mengalami musim ngetrek.
BACA JUGA:Wajar Petani di Bengkulu Mengeluh Sulit Dapatkan Pupuk Bersubsidi, Ternyata Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Perilaku Zodiak Ini Paling Dibenci, Ada yang Suka Memaksa, Mungkin Kamu?
Pertama adalah pemberian pupuk teratur dan sesuai dodis, pembersihan lahan dan pembersihan batang.
Pemupukan harus dilakukan secara rutin dengan priode tiga bulan atau empat bulan sekali.
Pupuk yang ditabur harus memiliki komposisi lengkap, meliputi pupuk akar, pupuk batang dan daun serta pupuk buah.
Sebaiknya pupuk itu diaduk langsung sebelum ditebar atau kalau mau praktis bisa membeli pupuk yang sudah memiliki komposisi lengkap.
BACA JUGA:Baliho Caleg Kian Masif, Bawaslu Bengkulu Ingatkan Tanggal 28 November
Satu batang tanaman kelapa sawit yang sudah berbuah membutuhkan pupuk 2 kilogram jika pemupukan dilakukan tiga bulan sekali.
Namun untuk periode pemupukan empat bulan sekali, total pupuk yang dibutuhkan empat kilogram untuk satu batang pohon kelapa sawit.