RASELNEWS.COM - Musim sawit ngetrek atau tidak berbuah menjadi momok menakutkan bagi para petani sawit di Indonesia.
Biasanya musim ngetrek terjadi dua tahun sekali pada tanaman kelapa sawit saat kondisi cuaca normal atau sedang tidak terjadi kemarau.
BACA JUGA:Oknum Polisi Satlantas Digerebek di Hotel Bersama Ibu Bhayangkari, Ini Kata Kapolres
Biasanya musim ngetrek ini terjadi cukup panjang mulai dari empat bulan hingga enam bulan. Bahkan untuk kebun sawit yang kurang terawat, masa ngetrek bisa sampai delapan bulan.
Bisa dihitung berapa kerugian yang dialami petani saat musim ngtrek terjadi.
Sebagian besar tanaman sawit mengalami musim ngetrek, namun ada beberapa yang selalu berbuah dan tak kenal musim ngetrek.
BACA JUGA:Pupuk Mahal, Petani Sawit Jangan Bingung, Ini Cara Membuat Pupuk Organik Cair Nyaris Tanpa Modal
BACA JUGA:Kemarau, Petani di Bengkulu Selatan Dapat Bantuan 62,5 Ton Benih Padi, Mau Tanam di Mana?
Untuk mendapatkan tanaman sawit yang tidak mengalami masa ngetrek ini tidaklah mudah.
Harus ada langkah ekstrem yang dilakukan oleh petani sawit. Tidak bisa hanya dengan melakukan langkah langkah biasa saja.
Perlakuan harus dimulai sejak penanaman, modal yang dikeluarkan juga sedikit lebih banyak. Inilah yang disebut dengan langkah ekstrem yang harus dilakukan oleh petani. Namun dijamin usaha tidak akan menghianati hasil.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Pengerjaan Fisik TMMD di Bengkulu Selatan Sudah 100 Persen
Cara yang harus dilakukan agar tanaman kelapa sawit tidak mengenal musim ngetrek dimulai dari menanam. Penanaman kelapa sawit harus memenuhi standar perkebunan yang baik dan benar.