Sebelumnya Rp 45 ribu hingga Rp 47 ribu perkulak, saat ini sudah turun antara Rp 40 ribu dan rp 42 ribu.
Jika semua petani selesai panen, diprediksi harga beras akan kembali turun, karena ketersediaan beras di pasar kembali melimpah.
BACA JUGA:MenPAN-RB Sebut Ada 2,3 Juta Honorer yang Terdata di BKN, Apakah Ada Nama Anda? Cek di Sini
BACA JUGA:Cara Membuat Masker Asam Jawa untuk Kecantikan Wajah
Kepala Dinas Pertanian Seluma, Arian Sosial mengatakan selama musim kemarau sebagian hamparan sawah petani di Kecamatan SA dan Semidang Alas Maras (SAM) menggunakan irigasi sehingga tidak kekeringan.
"Meskipun kemarau, namun masyarakat yang ada di dua kecamatan yakni SA dan SAM tetap bisa mengolah sawah mereka. Karena mengandalkan Irigasi Bendungan Air Alas," tegas Arian Sosial.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ketua Panwascam Pino Raya Meninggal Dunia Saat Bimtek
BACA JUGA:Wajah Glowing, Bekas Jerawat Hilang, Berikut 10 Manfaat Asam Jawa Bagi Kecantikan
Menurutnya untuk luasan persawahan yang siap panen di dua kecamatan tersebut seluas 400 hektar lebih. Dengan estimasi produksi padi atau gabah kering giling 5,5 ton setiap satu hektarnya.
Diprediksi setelah semua petani selesai panen, maka produksi gabah dari Kabupaten Seluma saja mencapai 2.200 ton.
Belum ditambah produksi gabah dari Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara dan Lebong. Empat daerah ini merupakan lumbung padi di Bengkulu.
BACA JUGA:Selain Lezat, Terong Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan, Penyakit Kronis Ini Tak Berkutik
BACA JUGA:Paling Semangat Kerja, 5 Shio Ini Sebentar Lagi Bakal Sukses dan Kaya Raya
"Kami sudah melakukan kunjungan ke Desa Talang Durian Kecamatan Semidang Alas Maras serta beberapa lokasi lainnya. Untuk tanaman padi masyarakat tidak ada masalah, karena ada irigasi Bendungan Air Alas. Sehingga dalam waktu dekat siap dipanen," tegas Arian Sosial. (red)