Puncak Musim Panen Padi Diperdiksi April dan Mei 2024, Mentan Setuju Harga Gabah Mahal, ini Alasannya

Puncak Musim Panen Padi Diperdiksi April dan Mei 2024, Mentan Setuju Harga Gabah Mahal, ini Alasannya

Gabah Kering Giling-DOK-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Kemarau berkepanjangan baru saja berlalu di Indonesia. Selama musim kemarau berlangsung, sebagian besar petani di Indonesia tidak bisa menggarap lahan sawahnya karena kekeringan.

Kondisi ini memicu tingginya harga gabah yang berimbas pada mahalnya harga beras di pasaran.

Menyikapi kondisi yang terjadi ini, Menteri pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan, musim kemarau yang melanda Indonesia berakibat pada pergeseran puncak musim panen padi.

BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Datangi Desa Muara Dua Seluma, Bawa Pasukan dan Pengawal, Ada Apa Ya?

BACA JUGA:Proses Hukum Masih Berjalan, Kades Suban Segera Dilantik, Bupati: Jika Memungkinkan Minggu Ini Pelantikan

Pasca kemarau berlalu, petani baru mulai menggarap lahan sawahnya. Diprediksi tanaman padi petani baru bisa panen pada bulan April dan bulan Mei 2024.

Kondisi ini menyebabkan harga gabah di pasaran tinggi, hinga berdampak pada kenaikan harga beras.

Mentan tidak mempermasalahkan harga gabah yang tinggi. Justru dia berharap kedepan harga gabah ini tetap tinggi, tujuannya agar kesejahteraan petani meningkat.

BACA JUGA:Sukses Turunkan Kasus Stunting, Seluma Kecipratan Dana Segar Rp 5,7 Miliar, Ini Peruntukannya

BACA JUGA:BPN Bengkulu Fasilitasi Penyusunan RDTR Kabupaten Kaur

Lantas bagaimana masyarakat yang tidak berprofesi sebagai petani bisa mendapatkan beras harga murah. Mentan menyebut, untuk mengendalikan harga beras di pasaran, sudah ada lembaga sendiri yang membidangi, yakni Bulog.

Bulog harus memiliki strategi agar agar ketersediaan pangan selalu ada di masyarakat. Bulo juga berperan menstabilkan harga kebutuhan pokok.

BACA JUGA:Wahai Pemilik Kendaraan di Bengkulu Selatan, Ada Pengumuman Penting Dari UPTD Samsat, Jika Abai Jangan Nyesal

BACA JUGA:Kades di Kaur Benarkan Satu Calon Anggota KPU Bengkulu Selatan Pernah Jabat Perangkat Desa

Sumber: menteri pertanian