RASELNEWS.COM - Honda Supra GTR dan Yamaha MX King, sama-sama turun di kelas motor bebek. Kedua kuda besi ini sama-sama membawa mesin 150 cc dengan desain ala motor sport.
Keduanya pun telah mengaspal di Indonesia. Lantas siapa yang lebih populer?
Perlu diketahui, ketika hendak membeli motor dengan anggaran terbatas, kebanyakan orang cenderung memilih antara dua jenis motor, yaitu fairing atau matic.
BACA JUGA:Suzuki Luncurkan Motor Bebek Trail Seharga 9 Juta, Honda dan Yamaha Mulai Ketar-Ketir
Kelas lain seperti naked dan bebek di Indonesia sayangnya kurang diminati, dan motor-motor ini biasanya hanya diminati oleh penggemar sejati.
Bahkan motor bebek saat ini juga sudah jarang diminati karena dianggap kurang praktis dibandingkan motor matic.
Meskipun demikian, ada satu kelas motor bebek yang masih digemari oleh beberapa orang, yaitu kelas motor bebek sport seperti Yamaha MX King dan Honda Supra GTR.
Di kelas ini, hanya dua motor ini yang menonjol. Namun, walaupun keduanya menarik perhatian, MX King memiliki popularitas yang lebih tinggi dibandingkan Supra GTR. Mengapa demikian?
Supra GTR adalah motor bebek sport berkapasitas 150 cc yang diproduksi oleh Astra Honda Motor di Indonesia.
Meskipun seharusnya memiliki posisi yang unggul di pasaran karena merupakan motor bebek dengan spesifikasi dan performa yang lebih baik, Supra GTR ternyata masih kalah populer dari MX King.
BACA JUGA:Belum Diproduksi GWM, Tank 330 Sudah Laku 1000 Unit, SUV Kompak Ini Mirip Suzuki Jimny
Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.
Pertama, branding. Nama Honda Supra tidak pernah dianggap keren dan cenderung dianggap sebagai motor bagi orang tua.
Honda mungkin perlu mempertimbangkan ulang strategi brandingnya untuk menarik pasar yang lebih luas.
Kedua, aftermarket parts. Supra GTR memiliki lebih sedikit pilihan parts aftermarket dibandingkan MX King.
BACA JUGA:Resmi Masuk Indonesia, SUV Mewah dan Tangguh Ini Irit BBM, Jarak Tempuh 55 KM/Liter
Hal ini membuat orang-orang kurang tertarik untuk memodifikasi motor ini sesuai dengan keinginan mereka.
Ketiga, desain. Meskipun desain Supra GTR terlihat keren, namun masih terasa seperti Supra 125 yang lebih besar. Hal ini membuatnya kurang memiliki identitas yang kuat di pasar.
Keempat, harga jual Supra GTR cenderung lebih rendah dibandingkan Supra 125, sehingga membuatnya kurang diminati di pasaran.