RASELNEWS.COM - Akhir-akhir ini, beberapa wilayah di Indonesia mengalami suhu panas yang berlebihan. Suhu udara maksimum pernah mencapai 35,6 derajat Celsius berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Jawa Tengah.
Ternyata, panas yang kita rasakan saat ini pernah terjadi sebelumnya dan telah dijelaskan dalam Islam. Fenomena cuaca panas ekstrem ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain.
Kondisi ini disebut dengan heat wave atau gelombang panas. PBB menganggap bahwa munculnya heat wave ini disebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim.
BACA JUGA:8 Dandanan Muslimah yang Dilarang Dalam Islam, Nomor 3 Sering Terlupakan
Lalu, siapa saja yang terdampak? Mereka adalah orang-orang yang tinggal di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Bahkan, di Asia Tenggara sendiri, suhu pernah melebihi 40 derajat Celsius.
Thailand pernah mencapai 52 derajat Celsius, sedangkan Kamboja mencapai 42,3 derajat Celsius pada awal Mei 2024. Suhu ini menjadi yang tertinggi bagi Kamboja dalam 170 tahun terakhir.
Myanmar mencatatkan suhu 48,2 derajat pada akhir April lalu. Kondisi ini tentu saja mengganggu aktivitas banyak orang. Sekolah-sekolah pun ditutup demi menjaga murid-murid dari paparan gelombang panas.
Selain itu, produktivitas lahan pertanian juga terkena dampaknya. Badan Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) telah mewanti-wanti sejak lama bahwa Asia adalah daerah yang paling banyak terdampak.
BACA JUGA:Waktu yang Tepat Bagi Janda dan Duda untuk Menikah Lagi Menurut Islam
Bahkan, WMO telah menobatkan Asia sebagai wilayah yang paling terdampak bencana di dunia akibat cuaca, iklim, dan bahaya air terkait air. Pada 2023 lalu, akibat gelombang panas ini, tercatat ada 30 orang yang meninggal karena serangan panas dari Januari hingga April 2024.
Sedangkan di Vietnam, gelombang panas telah menyebabkan ribuan ikan mati di sebuah waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam Selatan. Panas di dunia saja sudah mampu menewaskan banyak orang, apalagi api neraka yang berkali-kali lipat panasnya.
Cuaca panas seperti yang kita rasakan sekarang hanya terjadi di abad ini. Di masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga pernah terjadi.
Apa yang harus dilakukan selama cuaca panas yang ekstrem? Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun sampai memerintahkan untuk menunda salat jika terjadi cuaca panas yang sangat ekstrem.
BACA JUGA:Tidak Wajib! Ini Tata Cara Ziara Kubur Jelang Ramdhan, Umat Islam Wajib Tahu
"Jika terjadi cuaca panas yang sangat ekstrem, hendaklah kalian mengakhirkan salat," (HR. Bukhari). Semua ini dilakukan agar orang yang salat tidak terganggu kekhusyukannya karena udara yang panas.
Orang yang salat hatinya bisa tenang dan tidak gusar karena gangguan panas matahari yang menyengat. Hukuman ini berlaku secara umum, baik yang akan salat di masjid maupun yang salat sendirian di rumah.
Para sahabat pernah mengadukan panasnya api di dunia ini kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, lalu beliau menjawab: