Waspada! Pria Penderita Diabetes Melitus Berisiko Mengganggu 'Kekuatan', Begini Pengobatannya

Sabtu 17-08-2024,19:06 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Andri Irawan

Biasanya, pasien akan dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam untuk pengobatan lebih lanjut, yang harus dilakukan secara rutin dan dimonitor secara berkala.

BACA JUGA:Jangan Merana di Hari Tua! Ini Persiapan Pensiun bagi Karyawan Swasta

BACA JUGA:Selain Beras Merah dan Jagung, Berikut Pengganti Nasi Putih untuk Penderita Diabetes Tipe 2

Tujuannya adalah mencapai kadar gula darah yang optimal dan normal, karena jika kadar gula masih tinggi, pengobatan disfungsi ereksi menjadi kurang optimal atau bahkan tidak efektif sama sekali, dan bisa menimbulkan komplikasi lain seperti gangguan jantung atau stroke.

Untuk penanganan gangguan ereksi itu sendiri, setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam terkait diabetes, dokter andrologi biasanya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk wawancara, pemeriksaan di area penis, dan pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan hormon testosteron.

Bila kadar hormon testosteron rendah, terapi penambahan hormon testosteron sangat dianjurkan untuk mengoptimalkan fungsi ereksi.

Pasien juga mungkin diberikan obat untuk membantu aliran darah ke penis, yang pemilihannya akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien, termasuk dosis dan durasi pemberian.

BACA JUGA:Manis Seperti Gula Pasir, 6 Pengganti Gula Ini Tetap Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

BACA JUGA:Ciri-ciri Diabetes pada Usia Muda, Begini Cara Atasinya

Yang tak kalah penting adalah menjaga pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan menjaga pola makan, agar kadar gula darah semakin terkontrol dan fungsi ereksi dapat membaik.

Itulah cara menangani gangguan ereksi yang disebabkan oleh diabetes. Yang paling penting adalah rutin memeriksakan diri ke dokter, terutama untuk mengobati diabetes, karena dengan kadar gula yang terkontrol, diharapkan fungsi ereksi juga akan membaik. (**)

Kategori :