Gula ini juga sering ditemukan dalam produk-produk kemasan, jadi sebaiknya dihindari.
4. Madu
Madu sering dianggap sebagai alternatif yang sehat karena kandungan antioksidannya.
Namun, meski madu memiliki GI yang lebih rendah, sekitar 55, madu masih mengandung fruktosa yang tinggi, yang bisa membebani liver dan menyebabkan resistensi insulin jika dikonsumsi berlebihan.
5. Gula Kelapa (Coconut Sugar)
Gula kelapa memiliki GI sekitar 35, yang jauh lebih rendah daripada gula putih, dan lebih sehat jika digunakan dalam jumlah terbatas. Gula aren, meski mirip, memiliki rentang GI antara 35 hingga 62.
BACA JUGA:Manis Seperti Gula Pasir, 6 Pengganti Gula Ini Tetap Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
BACA JUGA:Perbedaan Gula Merah dan Gula Aren, Ayo Apa Aja? Simak Penjelasannya
Indeks glikemik menjadi faktor penting dalam memilih jenis gula, karena menunjukkan seberapa cepat suatu makanan dapat meningkatkan kadar gula darah.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa glikemik indeks berlaku ketika gula dikonsumsi sendiri tanpa bahan tambahan lainnya. Jika dicampur dengan makanan lain, efeknya bisa berbeda.
Selain indeks glikemik, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi gula darah, seperti pola makan, resistensi insulin, tingkat stres, konsumsi obat-obatan, dan aktivitas fisik.
Untuk alternatif yang lebih sehat, bisa mempertimbangkan pemanis alami seperti stevia atau luo han guo yang memiliki indeks glikemik nol.
BACA JUGA:Kenali dan Waspadai! 7 Tanda Penyakit Kelebihan Gula Dalam Tubuh
Pemanis ini tidak meningkatkan gula darah, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula. Stevia, misalnya, bisa menjadi solusi untuk menggantikan gula sehari-hari tanpa efek negatif pada gula darah. (**)