Kurikulum Merdeka Akan Diganti Kurikulum Deeplearning, Ini Kata Mendikdasmen

Jumat 08-11-2024,10:24 WIB
Reporter : Andri Irawan 01
Editor : Andri Irawan 01

RASELNEWS.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti memberikan gambaran tentang kemungkinan perubahan kurikulum di Indonesia.

Dalam rencana ini, Kurikulum Merdeka mungkin akan digantikan oleh kurikulum baru bernama “deeplearning” atau pembelajaran mendalam.

BACA JUGA:Guru PNS, PPPK, dan Honorer akan Didata Ulang! Ini Penjelasan Mendikdasmen Abdul Mu'ti

Kurikulum berbasis deeplearning bukanlah hal yang sepenuhnya baru. pendekatan ini sudah dikenal di berbagai negara.

Tujuannya adalah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan mendalam bagi siswa, sehingga mereka tidak hanya menerima informasi tetapi benar-benar memahami konsep yang dipelajari.

Meskipun kurikulum deeplearning masih dalam tahap perencanaan, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menguraikan beberapa pendekatan utama yang akan diterapkan, yaitu pembelajaran mindful, meaningful, dan joyful.

BACA JUGA:Menteri Abdul Mu'ti Bawa Kabar Bahagia untuk Guru di Indonesia, 25 November Diumumkan

Mindful learning mengajak siswa untuk aktif selama pembelajaran, bukan hanya mendengarkan guru tetapi juga terlibat secara langsung.

Dalam metode ini, guru menyadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan dan cara belajar yang berbeda.

Sebagai contoh, saat mengajar tentang air, guru tidak hanya menjelaskan komposisi ilmiahnya tetapi juga manfaat dan kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Beri Kabar Baik untuk Guru, Anggaran Kenaikan Gaji Sudah Disiapkan

Sedangkan meaningful learning bertujuan agar siswa memahami relevansi dan manfaat dari setiap materi. Dengan mengetahui alasan di balik pelajaran, motivasi belajar mereka akan meningkat.

Misalnya, dalam mempelajari lingkungan, siswa bukan hanya diajarkan teori ekosistem atau polusi tetapi juga pentingnya peduli terhadap lingkungan.

Sementara joyful learning menciptakan suasana belajar yang penuh antusiasme. Pembelajaran ini membuat siswa menikmati proses belajar karena memahami tujuan dan manfaatnya.

BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu’ti Siap Tuntaskan Masalah Honorer dan Angkat ASN PPPK

Misalnya, dalam belajar sejarah atau sains, siswa akan lebih antusias karena melihat relevansi materi dengan kehidupan mereka.

Ditambahkan Abdul Mu’ti, beberapa unsur teori ini sebenarnya sudah ada dalam Kurikulum Merdeka, tetapi membutuhkan penyempurnaan agar lebih efektif.

Jika perubahan ini dilakukan, kurikulum deeplearning diharapkan mulai diterapkan pada tahun 2025.

BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu’ti Akan Kaji Ulang Kebijakan Zonasi, Kurikulum Merdeka, dan Ujian Nasional

Perubahan kurikulum ini hanya akan berhasil jika didukung oleh para guru. Selain perubahan kurikulum, pola pikir dan kompetensi guru juga perlu ditingkatkan agar sesuai dengan tuntutan zaman.

Dengan begitu, perubahan ini tidak hanya mengubah isi materi tetapi juga metode pengajaran yang berfokus pada pengembangan siswa. (**)

Kategori :