e-BHAR, Alat Panen TBS untuk Pohon Kelapa Sawit Tinggi! Kerja Lebih Cepat dan Efisien

Rabu 27-11-2024,19:17 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Andri Irawan

RASELNEWS.COM - Aktivitas panen tanda buah segar (TBS) kelapa sawit sering kali melelahkan, terutama jika pohon yang dipanen memiliki tinggi lebih dari 5 meter.

Pemanenan pada pohon dengan tinggi 2–5 meter cenderung lebih mudah dibandingkan pohon yang lebih tinggi. Proses panen yang sulit dapat meningkatkan risiko kesehatan dan keselamatan bagi tenaga kerja.

BACA JUGA:Kabar Baik, Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Kembali Naik, Rp 3 Ribu Lebih

Untuk mengatasi permasalahan ini, tim peneliti dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, menciptakan inovasi Electric Bunch Harvester (e-BHAR).

Mesin ini dirancang untuk membantu petani dan pengusaha kelapa sawit memanen tandan buah segar (TBS), khususnya pada pohon tinggi.

Menurut tim peneliti, ada beberapa alasan utama di balik pembuatan e-BHAR:

BACA JUGA:Menkeu Pangkas Tarif Ekspor Kelapa Sawit, Pengusaha Berharap Industri Pulih

1. Kemudahan dan Keselamatan Kerja

Pekerja semakin enggan melakukan pekerjaan berat dengan risiko tinggi, seperti memanen sawit dari ketinggian lebih dari 15 meter. Alat ini membantu mendekatkan pekerja dengan buah sawit.

2. Menjaga Kualitas Buah

Buah sawit yang jatuh dari ketinggian dapat memar, meningkatkan kadar asam lemak bebas jika pengolahan terlambat.

3. Efisiensi Waktu

BACA JUGA:Genjot Produksi Kelapa Sawit, Pemda Bengkulu Selatan Lakukan Ini

Berondolan sawit yang tersebar membutuhkan waktu lama untuk dikumpulkan. Dengan e-BHAR, waktu panen lebih efisien, dan kualitas buah tetap terjaga.

Fitur dan Mekanisme e-BHAR

1. Pengoperasian Stabil

Mesin ini menggunakan tangga dengan cengkraman pada pohon untuk menjaga kestabilan.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Naik, Humas PT BSL Beri Kabar Baik

2. Desain Ergonomis

Ruang kemudi dirancang menggunakan pendekatan Rapid Upper Limb Assessment untuk meminimalkan risiko gangguan kesehatan pada pekerja.

Kategori :