RASELNEWS.COM - Di balik rasa pedas cabai yang akrab di lidah masyarakat, tersimpan tantangan besar bagi para petani dalam proses budidayanya.
Salah satu masalah utama adalah penyakit keriting kuning yang disebabkan oleh Begomovirus.
Penyakit ini tidak membuat tanaman mati, namun melumpuhkan produktivitas sehingga petani harus tetap menanggung biaya pemeliharaan tanpa hasil panen yang memadai.
BACA JUGA:Kabar Baik Petani Cabai! Harga Cabai Rawit Merah Melonjak, Tembus Rp 70 Ribu Per Kilogram
Lebih sulit lagi, hingga kini belum ada obat yang benar-benar mampu mengendalikan virus tersebut.
Melihat kondisi ini, Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB University, Prof. Muhammad Syukur, bersama tim peneliti, berhasil mengembangkan varietas cabai keriting tahan virus.
Menurut Prof. Syukur, fokus pada cabai keriting menjadi penting karena penggunaannya cukup luas di Indonesia, khususnya di Sumatera dan Jawa, menjadikannya jenis cabai terpopuler setelah cabai rawit merah.
BACA JUGA:IPB University Luncurkan Varietas Padi IPB 11SBP, Produktivitas Capai 11,5 Ton Per Hektar, Tahan Salinitas
Menariknya, keunggulan varietas baru ini tidak mengorbankan cita rasa. Rasa pedas tetap terjaga, ukuran buah optimal, dan produktivitas meningkat karena tahan terhadap serangan virus.
Dengan begitu, petani mendapat keuntungan dari hasil panen yang lebih stabil, sementara konsumen tetap bisa menikmati cabai sesuai selera.
Prof. Syukur menambahkan, hadirnya cabai keriting tahan virus ini juga dapat membantu pemerintah dalam menjaga kestabilan harga cabai, terutama saat musim paceklik atau terjadi penurunan produksi yang sering memicu inflasi pangan.
BACA JUGA:Padi IPB 9G, Varietas Padi Gogo Amfibi dari IPB! Sekali Panen Hasilkan 9 Ton
Saat ini, varietas tersebut sudah mulai didiseminasikan untuk uji coba oleh petani.
Namun, untuk komersialisasi dalam skala luas, masih diperlukan proses perizinan dan pelepasan varietas resmi. Meski begitu, langkah ini menjadi harapan baru untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan petani cabai di Indonesia. (**)