Tanamkan Karakter Pribadi Terhadap Anak

Tanamkan Karakter Pribadi Terhadap Anak

KOTA MANNA - Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) serta HUT ke-76 RI, TP PKK Bengkulu Selatan (BS) mengadakan perlombaan membuat bendera Merah Putih berbahan kertas untuk anak usia dini. Kegiatan diikuti 100 peserta ini diharapkan dapat menanamkan carakter building (pembentukan karakter pribadi) untuk menciptakan generasi yang baik dan berkualitas.

Ketua TP PKK BS Ny, Nurmalena Gusnan, mengatakan perlombaan bertujuan mengasah motorik anak agar mampu berpikir menciptakan, imajinasi menjadi sebuah karya yang baik. “Mengasah motorik anak dengan menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak usia dini, sehingga setelah mereka besar, bisa berbuat untuk negara dan menciptakan hal yang bisa bermanfaat bagi orang lain,” ujar Nurmalena.

Sejarah mencatat, sambung Nurmalena, bendera merah putih pertama dijahit oleh wanita hebat berasal dari Bengkulu. Anak-anak harus bangga serta mengetahui sejarah pembuatan bendera Merah Putih serta dapat bercita-cita menjadi seperti Fatmawati dan Soekarno. “Usia dini ini perlu ditanamkan rasa cinta kepada tanah air. Dituntut peran aktif dari bunda-bunda PAUD di Bengkulu Selatan untuk menanamkan karakter yang baik pada mereka,” ujar Nurmalena.

Sementara itu, Bupati BS Gusnan Mulyadi mengatakan karakter yang baik mampu meminimalisir doktrin-doktrin yang salah sehingga anak tidak termakan informasi keliru yang beredar. “Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya saja dilihat, hanya ada satu orang yang bernyanyi, terbukti saat ini kita belum maksimal menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak. Harusnya banyak cara yang bisa dilakukan oleh pendidik, bahkan sudah banyak contoh di negara lain, betapa disiplinnya anak-anak mereka karena karakter yang dimiliki sudah kuat dan baik,” tutur Gusnan.

Gusnan percaya anak-anak tidak akan berkembang dengan baik jika pendidiknya masih belum mempunyai tanggung jawab yang tinggi, hanya melepas kewajiban sebagai pengajar. “Seperti di Goa, tidak ada anak-anak Sekolah Dasar dari kelas satu sampai kelas tiga yang belajar baca tulis, mereka belajar karakter yang hebat sehingga saat mereka beranjak di kelas empat, tingkat kesadaran mulai tumbuh dan mengerti apa yang harus dilakukan,” pungkas Gusnan. (one)

Sumber: