Harga TBS Kelapa Sawit Sulit Naik, Petani: Besar Pasak Dari Tiang

Harga TBS Kelapa Sawit Sulit Naik, Petani: Besar Pasak Dari Tiang

Aktivitas panen kelapa sawit -istimewa-Istimewa

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Pasca turun drastis sebelum hari raya Idul Fitri lalu, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) sulit naik.

Hingga kemarin (3/7) harga TBS sawit masih rendah, belum normal seperti sebelumnya. Di pabrik Rp1.030 perkilogram, turun dari sebelumnya Rp1.130 perkilogram.

"Hari ini (kemarin) harga TBS kembali turun Rp100, dari Rp1.130 menjadi Rp1.030 perkilogram,” kata Humas PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL), Idius Safari, SH.

Turunnya harga TBS sawit disebabkan harga jual CPO yang masih rendah. Sehingga pihak pabrik tidak bisa membeli TBS sawit dari petani dengan harga tinggi.

BACA JUGA:Warga Batu Lambang Tsk Arisan Bodong

“Harga CPO di pasar dunia kan turun, makanya harga TBS sawit juga rendah. Dulu waktu harga TBS Rp3.000 per kg, harga CPO Rp14 ribu. Sedangkan saat ini harga CPO berkisar Rp 9 ribu, makanya harga beli TBS juga turun,” terang Idius.

Belum stabilnya harga TBS sawit membuat petani kebingungan. Sebab biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan kebun tidak sebanding dengan hasil yang didapat. Ditengah harga TBS sawit yang anjlok, harga pupuk tidak turun, justru tambah mahal.

Begitu juga upah jasa panen, angkut dan perawatan kebun, tidak turun sama sekali.

BACA JUGA:Gara-gara PMK, Bupati Bengkulu Selatan Batalkan Pengadaan Sapi

“Kalau harga TBS sawit seperti saat ini (dibawah Rp2 ribu), besar pasak dari pada tiang. Karena lebih besar pengeluaran dari pada hasil yang didapat. Misalnya saja harga pupuk mencapai Rp900 ribu per sak, belum lagi upah panen dan biaya perawatan kebun lainnya,” ungkap Putra, salah seorang petani sawit di Pino Raya.

Petani sawit berharap harga jual TBS sawit kembali stabil agar penghasilan yang didapat bisa normal. Hasil penjualan TBS sawit bisa diandalkan untuk penopang roda perekonomian.

“Mudah-mudahan harga TBS sawit bisa segera di atas Rp2 ribu lagi. Supaya hasil penjualan bisa digunakan untuk biaya hidup, tidak habis untuk beli pupuk dan jasa panen saja,” harapnya. (yoh)

Sumber: humas pt bengkulu sawit lestari