PMK Mewabah, Asuransi Sapi Justru Terhenti
CEK: Petugas Bidang Peternakan Distan BS mengecek ternak untuk pemberian vaksin PMK di wilayah Bunga Mas-istimewa-Istimewa
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi, kerbau dan kambing, Program Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) dari Kementerian
Pertanian (Kementan) RI, malah terputus. Padahal program ini memberikan jaminan keamanan bagi peternak agar menghindarkan kerugian yang lebih besar jika terserang wabah penyakit.
Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) BS Binagransyah mengaku pemutusan program AUTS/K sesuai kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan).
“Padahal program ini sangat membantu peternak. Melalui AUTS/K, ternak yang mati terkena wabah penyakit bisa mendapatkan jaminan hingga Rp 10 juta per ekor,” ujar Binagransyah kepada Rasel, Rabu (6/7/2022).
BACA JUGA:Meledak, PMK di Bengkulu Selatan Tembus 212 Kasus
Binagransyah mengaku belum mengetahui pasti alasan pemutusan program asuransi yang dinaungi PT. Jasindo tersebut. Padahal ketetapan subsidi premi kepada peternak sudah dikeluarkan Kementan RI 80 persen atau Rp 160 ribu/ekor/tahun, sedangkan peternak hanya dikenai biaya premi 20% atau Rp 40 ribu/ekor/tahun.
“Itu kami belum tahu (alasan pemutusannya), karena kebijakan kementerian. Kami (Distan) hanya fasilitator bagi peternak,” ungkap Binagransyah.
BACA JUGA:Anggaran Bisa Digeser untuk Tangani PMK
Terputusnya AUTS/K ini, membuat peternak harus lebih ekstra melakukan pengecekan kesehatan ternak. Jangan sampai ternak yang terpapar PMK dibiarkan berkeliaran dan menular ke ternak lainnya.
“Sekarang ini langkah yang kami berikan dengan melakukan pemberian obat dan vaksinasi. Kalau memang ternaknya sudah parah, lebih baik isolasi ke tempat yang lebih aman biar lebih mudah dirawat,” tutup Binagransyah. (rzn)
Sumber: dinas pertanian bengkulu selatan