Ratusan Tenaga Non-ASN DLHK Dijamin BPJS Ketenagakerjaan
ILUSTRASI jaminan BPJS Ketenagakerjaan-DOK-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Pemkab Bengkulu Selatan menganggarkan dana hingga ratusan juta rupiah untuk menjamin keselamatan kerja bagi tenaga honorer atau non ASN lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) BS.
Dana tersebut untuk memberikan jaminan kerja berupa kartu Badan Peserta Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk ratusan tenaga non-ASN di DLHK BS.
Sekretaris DLHK Bengkulu Selatan Armah Nengsih mengaku sudah menyerahkan kartu jaminan kerja untuk seluruh tenaga honorer lingkungan DLHK. Bahkan total ada 274 tenaga honorer yang menerima kartu BPJS Ketenagakerjaan. Mulai dari Pegawai Harian Lepas (PHL) seperti tukang sapu jalan, sopir dan tenaga honorer lainnya.
BACA JUGA:Percantik Wajah Kota DLHK Cat Median Jalan
"Ya, benar, dari total keseluruhan tenaga honorer DLHK yaitu 278 saat ini sudah ada 274 orang yang menerima kartu BPJS Ketenagakerjaan. Sementara sisanya, empat orang masih proses pengajuan. Tenaga yang belum menerima kartu ini merupakan tenaga yang baru masuk tahun ini. Sementara, usulan dilakukan sejak tahun 2021 lalu," tuturnya.
Dijelaskan Armah Nengsi, untuk tenaga honorer yang belum menerima kartu jaminan kerja, sudah kembali diusulkan ke Pemkab BS agar tahun anggaran selanjutnya mereka juga mendapat jaminan BPJS Ketenagakerjaan.
Pendanaan BPJS Ketenagakerjaan menyedot Rp 109,6 juta dari APBD 2022.
"Untuk iuran bulanan tahun ini sudah lunas dibayar ke pihak BPJS Ketenagakerjaan. Jadi kartu yang diterima tenaga honorer tersebut sudah aktif. Kami harap, dengan adanya kartu BPJS Ketenagakerjaan ini dapat menjamin kesehatan kerja mereka," ujarnya.
BACA JUGA:Honor Petugas Kebersihan Tak Naik
Terpisah, Kabid Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) BS Ramon Minosa, SE mengaku pendanaan BPJS Ketenagakerjaan memang masuk perencanaan belanja daerah 2022.
"Kami harap dengan BPJS Ketenagakerjaan ini, dapat menjamin kesehatan kerja mereka di lapangan yang berisiko," pungkas Ramon. (one)
Sumber: dlhk bengkulu selatan