Demo di Bengkulu Ricuh: Polisi Lepaskan Gas Air Mata, Pendemo Lempar Batu
Polisi membubarkan pendemo di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (13/9/2022)-istimewa/rakyatbengkulu-raselnews.com
BENGKULU, RASELNEWS.COM - Aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM, Selasa (13/9/2022) yang digelar Aliansi BEM Nusantara dan Cipayung se-Provinsi Bengkulu di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu, terpaksa harus dibubarkan oleh pihak kepolisian.
Aksi demo yang digelar, Selasa, 13 September 2022 tersebut berakhir ricuh. Polisi lepaskan gas air mata untuk bubarkan massa, pendemo justru membalas dengan melempar batu.
Pihak kepolisian yang melakukan pengamanan, terpaksa memukul mundur massa dengan melepaskan water cannon dan menembak gas air mata ke arah pendemo.
Ini lantaran massa, memaksa masuk dan menduduki gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
Sebelumnya, massa memaksa masuk dan terlibat saling dorong dengan petugas.
Massa yang terdiri dari mahasiswa berbagai kampus ini, melakukan aksi dengan membakar spanduk dan memanjat mobil AWC milik petugas yang bersiaga di lokasi.
Kericuhan ini bermula dari massa yang memaksa masuk menduduki gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
Sebelumnya, massa sempat bertemu dengan Gubernur Bengkulu, unsur pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Bengkulu.
Awalnya, massa meminta seluruh anggota DPRD Provinsi Bengkulu berjumlah 45 orang menemui massa.
Lantaran keseluruhan anggota DPRD Provinsi Bengkulu tidak bisa dihadirkan, massa dan perwakilan anggota dewan sepakat untuk bertemu dengan anggota DPRD Provinsi Bengkulu sebanyak 24 orang saja.
Namun kesepakatan bertemu dengan ke 24 anggota DPRD Provinsi Bengkulu ini pun tidak juga terpenuhi.
Meskipun Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, unsur pimpinan dan sejumlah anggota dewan yang hadir berkesempatan diri untuk turun ke lokasi demo.
Massa tetap menganggap bahwa keinginannya tidak terpenuhi, hingga massa memaksa masuk ke dalam gedung.
Massa kemudian kocar-kacir, lantaran pihak kepolisian melepaskan water cannon dan menembak gas air mata ke arah pendemo.
Massa yang belum hendak membubarkan diri, kemudian melawan dengan melempari petugas dengan botol air mineral dan batu yang diduga telah dipersiapkan.
Dari pantauan rakyatbengkulu.disway.id belasan mahasiswa turut diamankan petugas.
Ini dilakukan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. (**)
Sumber: rakyatbengkulu.disway.id