Harga Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Kembali Menggairahkan: Tembus Rp1500 per Kg

Harga Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Kembali Menggairahkan: Tembus Rp1500 per Kg

ARMADA: Armada truk berisi TBS siap diangkut ke Pabrik Kelapa Sawit, Jumat (23/9).-Rezan Okta Wesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Harga komoditi kelapa sawit yang anjlok, sempat memusingkan para petani di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).

Namun kondisi ini sepertinya mulai berakhir. Petani mulai bergairah setelah harga TBS kelapa sawit mulai melonjak.

Jumat (23/9/2022), harga TBS kelapa sawit mencapai Rp1.500-Rp1.580 per kilogram (Kg) di tingkat petani.

Harga ini naik signifikan dibanding pekan lalu yang hanya bertengger di harga Rp1.300 per Kg.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit Merangkak Naik

Manajemen Ram Sawit YRR Kecamatan Pino Raya, Yayuk, mengaku kenaikan harga TBS dari petnai lantaran akses ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang lancar.

Harga ini juga disinyalir mengikuti kenaikan harga cruide palm oil (CPO) dunia yang mencapai Rp12 ribu per Kg.

“Ambil di lahan Rp1500 sekilo, kalau diantar ke ram beda lagi. TBS sekarang ini terus merangkak naik dan kami berharap ini terus berkembang baik,” ujarnya ditemui Raselnew.com, Jumat (23/9/2022)

Naiknya harga kelapa sawit membuat kalangan petani juga semangat. Para pengepul juga tidak lagi membatasi jumlah pembelian dari petani.

“Tidak dibatasi (pembelian), selagi trek angkut TBS masih dapat kami jangkau, petani tak perlu khawatir, pasti kami beli,” beber Yayuk.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit Sulit Naik, Petani: Besar Pasak Dari Tiang

Kenaikan harga kelapa sawit juga berimbas dengan sopir truk pengangkut kelapa sawit. Jika dahulu di saat harga kelapa sawit anjlok mereka hanya disewa pengangkutan sekali dalam sehari.

Kemarin, pengangkutan dapat dilakukan dua kali dalam sehari. “Hitungan kami (sopir) ini berdasarkan jumlah angkutan. Kalau TBS murah, banyak petani malas panen. Akibatnya TBS minim dan kami lebih banyak nganggur,” ujar Andi Putra (29), salah seorang sopir truk TBS kelapa sawit.

Andi mengaku kenaikan harga TBS juga dapat menekan biaya opersional angkutan. Sebab anggaran uang jalan dari pemilik ram juga meningkat dari sebelumnya.

“Uang jalan itu penting, apalagi harga BBM sudah melonjak. Sekali berangkat itu, jika jarak PKS jauh bisa menghabiskan anggaran sampai satu juta rupiah,” kata Andi.

BACA JUGA:Larangan Ekspor Dicabut, Harga Kelapa Sawit Naik

Terpisah, Martono (43) petani sawit mengaku senang atas kenaikan harga TBS. Ia mengaku, pada kondisi saat ini optimalnya TBS tidak boleh dibawah Rp1.500 sekilonya.

“Dengan harga saat ini, setidaknya kami bisa dapat untung bersih Rp700 rupiah dalam sekilonya. Jumlah ini sudah dikurang biaya angkut, pupuk plus biaya panen. Kalau harganya (TBS) hanya seribu, paling cukup untuk upah panen saja,” pungkasnya. (rzn)

Sumber: