Korban Laka Maut di Bunga Mas Ternyata Seorang Guru, Sempat Pamit di Grup Whatsapp

Korban Laka Maut di Bunga Mas Ternyata Seorang Guru, Sempat Pamit di Grup Whatsapp

BERDUKA: Eva dan ayahnya (lingkaran merah) semasa hidup berfoto bersama sang ibu dan dua anaknya -istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Eva Anggraini (27), warga Desa Lubuk Resam Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) yang meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Desa Padang Jawi, Kecamatan Bunga Mas, Kabupaten BS, ternyata adalah seorang guru honorer.

Eva meninggal dunia setelah sepeda motor Scoopy BD 556 IE yang dikendarai ayahnya, Ayusiman (58) ditabrak mobil truk BD 8964 AW yang penuh muatan TBS kelapa sawit, pada Rabu (28/9/2022) pukul 08.47 WIB.

Dalam kecelakaan itu, nyawa Ayusiman juga tak bisa diselamatkan. Eva meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara Ayusiman menghembuskan nafas terakhirnya saat akan dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Truk Sawit Vs Honda Scoopy, Ayah dan Anak Meninggal Dunia

Kepergian Ayusiman dan anaknya Eva Anggraini yang begitu cepat meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang terdekat. Tidak ada yang menyangka ayah dan anak semata wayangnya itu menjemput ajal bersama secara tragis.

Semasa hidup, ayah dan anak ini dikenal baik di keluarga maupuan di tengah masyarakat. Eva sendiri bekerja sebagai guru honorer di SDN 59 BS Desa Rantau Sialang Kecamatan Kedurang. Ia baru bekerja sekitar tiga tahun.

Selama mengabdi, Eva dikenal rajin oleh rekan guru di sekolah tersebut. “Eva ini mengajar sebagai guru kelas di kelas V. Orangnya rajin dan aktif,” tutur Kepala SDN 59 BS, Harulisman, S.Pd.

BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Tebing Air Manna, Satu Korban Meninggal Dunia

Selasa (27/9) malam, atau beberapa jam sebelum kecelakaan, Eva sempat mengirim pesan di WhatsApp grup guru untuk berpamitan kalau dirinya izin tidak masuk sekolah pada Rabu (28/9).

Ia mengaku akan ke Kota Manna bersama ayahnya untuk mengerjakan urusan keluarga.

Rekan-rekan guru menganggap pesan tersebut adalah hal biasa. Tidak ada yang mengira jika pesan tersebut menjadi yang terakhir layaknya sebuah perpisahan untuk mereka.

Setelah mendapat kabar Eva mengalami kecelakaan bersama ayahnya hingga meninggal dunia, keluarga besar SDN 59 begitu terkejut dan merasakan duka mendalam.

Apalagi Eva meninggalkan dua orang anak yang masih kecil. Anak pertamanya baru berusia 7 tahun, sedangkan anak kedua berumur 3 tahun. (yoh)

Sumber: