Produksi Gabah Kering Giling Bengkulu Meningkat

Produksi Gabah Kering Giling Bengkulu Meningkat

Gabah Kering Giling-DOK-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebut produksi  GABAH KERING GILING padi  di  Provinsi  Bengkulu  sepanjang  Januari - September  2022 meningkat. total produksi mencapai 219.033 ton gabah kering giling.

Sedangkan periode sama tahun lalu produksi gabah kering giling 212.344 ton. Terjadi peningkatan sekitar 6.689 ton atau sekitar 3,15 persen dari periode Januari - September  tahun 2021.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal memprediksi total produksi padi di Bengkulu tahun 2022  akan mencapai 290.156 ton gabah kering giling. Mengalami  kenaikan sebanyak 19.039 ton atau 7,02 persen dibandingkan total produksi tahun 2021  yang total produksi 271.117 ton.

"Produksi  padi  tertinggi  pada  2021 dan 2022 terjadi di bulan  April. Sedangkan produksi padi  terendah  pada 2022 terjadi di bulan Agustus," kata Win Rizal, Selasa (1/11).

BACA JUGA:Pemerintah Fokuskan 20 Komoditas Pangan

Dia mengatakan, produksi padi pada  April 2022  yaitu sebesar  46.651 ton GKG, sedangkan produksi padi pada  Agustus  2022 sebesar  7.845 ton GKG.  Tiga  kabupaten  dengan  total  produksi  padi  (GKG)  tertinggi  pada  2022  adalah  Kabupaten Lebong,  Bengkulu  Selatan,  dan  Seluma.  Sementara  itu,  tiga  kabupaten/kota  dengan  potensi produksi padi terendah  yaitu  Kabupaten Bengkulu  Tengah, Kota  Bengkulu,  dan Kabupaten Kepahiang.

"Peningkatan  produksi  padi  yang  cukup  besar  pada  2022  terjadi  di  beberapa  wilayah  seperti  Kabupaten  Mukomuko, Rejang Lebong,  dan  Bengkulu  Utara," kata Rizal.

Sementara itu, panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 58.664 hektare, mengalami peningkatan sebanyak 2.959 hektare atau 5,31 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 55.705 hektare. "Untuk produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 167.120 ton, mengalami peningkatan sebanyak 10.966 ton atau 7,02 persen dibandingkan produksi beras di 2021," pungkasnya. (cia)

Sumber: kepala badan pusat statistik bengkulu