Tarif PDAM dan Harga Beras Sebabkan Naiknya Inflasi Daerah

Tarif PDAM dan Harga Beras Sebabkan Naiknya Inflasi Daerah

Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi didampingi Wabup H.Rifa'i Tajudin bersama kepala OPD teknis saat mengikuti rakor pengendalian inflasi daerah bersama Mendagri, Senin (24/10/2022).-wawan suryadi-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Asisten II Setda Provinsi BENGKULU Fachriza Razie menyebut angka inflasi Provinsi BENGKULU pada akhir Desember 2022 mencapai 5,51 persen.

Sedangkan pada Januari 2023, angka inflasi Provinsi Bengkulu naik 0,62 persen.

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyumbang Inflasi Terbesar, Pria Merokok Wajib Tahu

Data Badan Pusat Statitik (BPS) Provinsi Bengkulu ada beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Januari 2023. Antara lain rokok kretek-filter, beras, sepeda motor, harga BBM dan LPG.

"Untuk harga BBM, solar dan bensin juga menyumbang angka inflasi," ujar Fachriza.

BACA JUGA:Daerah Diingatkan Terus Pantau Inflasi, Ini Kata Mendagri

Ia mengatakan peningkatan angka inflasi juga disumbang kebijakan tarif PDAM. Sesuai instruksi pemerintah, kabupaten/kota diimbau secara bertahap menaikkan tarif.

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Pastikan BLT Dampak Inflasi Kembali Dicairkan, Ini Sasaran

Sedangkan untuk bahan  pangan, Fachriza mengaku sudah dikendalikan melalui operasi pasar. Selain itu Satgas Pangan yang diketuai Sekda Provinsi Bengkulu terus memantau persediaan bahan pangan agar tidak terjadi kenaikan harga signifikan.

BACA JUGA:Inflasi, 4 OPD di Bengkulu Selatan Dapat Kucuran Rp2,8 Miliar

"Satgas Pangan selalu berkoordinasi bersama TPID dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bengkulu," pungkasnya. (**)

Sumber: