Ternyata Ini Penyumbang Inflasi Terbesar, Pria Merokok Wajib Tahu

Ternyata Ini Penyumbang Inflasi Terbesar, Pria Merokok Wajib Tahu

RAKOR : Pemkab BS yang diwakili Wabup H.Rifai Tajuddin saat mengikuti Rapat Koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah secara daring-wawan suryadi-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni mengatakan, ada  beberapa komoditi yang menjadi penyumbang inflasi menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Pria khususnya perokok wajib tahu, karena penyebab tingginya inflasi adalah rokok. Selain bahan bakar rumah tangga, beras, bawang merah dan angkutan udara.

BACA JUGA:Meriam Honisuit Peninggalan Jepang, Nominasi Terbaik API Awards

BACA JUGA:Peringatan HPN 2023, BNI Perhatikan Pers, Dukung Peningkatan Kompetensi Wartawan

"Dari beberapa komoditi, yang menjadi penyumbang inflasi, rokok kretek filter menjadi komoditas yang perlu ditingkatkan kewaspadaanya. Hal ini dikarenakan per 1 Januari 2023 pemerintah telah menaikkan cukai rokok sebesar 10 persen," pungkas Sekda.

“Naiknya cukai rokok ini, pada akhirnya akan mengakibatkan perusahaan rokok menaikan harga jual secara bertahap, mengingat produk rokok dan tembakau adalah salah satu komoditi yang terbanyak dikonsumsi di masyarakat," kata Sekda.

BACA JUGA:Bupati Seluma Semprot Tenaga Honorer, PPPK Nakes Diminta Bersabar

BACA JUGA:Cegah Ginjal Akut, Jangan Asal Beri Obat!

Sementara itu Wakil Bupati Bengkulu Selatan, H.Rifa’i Tajuddin, S.Sos kembali mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah secara secara virtual atau daring. Bersama Kepala OPD terkait, Wabup mengikuti jalannya rakor yang rutin dilaksanakan Kemendagri.

"Ya, dalam memaknai dan memonitoring inflasi harus dilakukan secara serius dan hati-hati, inflasi yang terlalu tinggi akan berdampak pada daya beli, peningkatan inflasi yang lebih lambat dari kenaikan harga mengakibatkan pada tergerusnya daya beli. Oleh sebab itu wajib bagi Pemerintah untuk menjaga agar inflasi tidak terlalu tinggi," kata Wabup.

BACA JUGA:Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Kembali Jadi Sorotan di Bengkulu

BACA JUGA:Dinas Dikbud Bengkulu Selatan Mulai Godok Mutasi Kepsek

Sebaliknya inflasi yang terlalu rendah dan berjalan dalam waktu yang lama juga bukan merupakan indikasi yang baik. Bila hal ini terjadi maka hal tersebut merupakan penanda bahwa perekonomi sedang lesu.

BACA JUGA:Kasus Korupsi Dana Hibah di Kaur: Hakim Minta Kejari Periksa Ulang 3 Komisioner KPU

Sumber: sekda bengkulu selatan