Olah Air Nira Kelapa Sawit Tua Jadi Gula Merah, Per Hektar Hasilkan Rp47 Juta

Olah Air Nira Kelapa Sawit Tua Jadi Gula Merah, Per Hektar Hasilkan Rp47 Juta

Proses pelaksanaan replanting dengan menumbangkan kelapa sawit tua -istimewa/kementan ri-raselnews.com

BACA JUGA:820 Hektar Kebun Sawit Petani Seluma Direplanting

Apabila sudah diolah lebih lanjut menjadi gula merah akan mampu menghasilkan 50 kg gula merah.

Sementara untuk jangka waktu penyadapan, satu batang pohon sawit hanya dapat disadap niranya sekitar 6-7 minggu saja.

BACA JUGA:Awal Tahun Harga Sawit Diprediksi Terus Membaik, Ini Alasannya

Jadi sebelum pohon kelapa sawit ditebang untuk kegiatan replanting bisa dimanfaatkan terlebih dahulu niranya.

Soal rasa dan tekstur, air nira kelapa sawit tak kalah kualitas dari air nira kelapa maupun aren.

BACA JUGA:Partai Tak Lolos Pemilu 2024, 3 Anggota DPRD Bengkulu Selatan Pikir-pikir

Merujuk hitungan Dosen LB Fakultas Pertanian Unpad sekaligus CEO  Emha Training Center & Advisory Services, Memet Hakim sebagaimana dilansir dari infosawit.com, dalam 1 hektar perkebunan kelapa sawit, jika kerapatan pohon kelapa sebanyak 125 pohon/ha dan harga gula Rp 13.000/kg, maka pendapatan petani akan bisa dihitung sebagai berikut.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Usulkan Peremajaan Kelapa Sawit 6.104 Ha untuk 6 Kabupaten, Berikut RInciannya

Di mana pendapatan kotor untuk 125 pohon x 1 kg Gula x Rp13.000/kg x 45 hari = Rp 73.125.000

Dengan kebutuhan biaya pertama, persiapan pohon yakni  Rp 90.000 x 125 = Rp 11.250.000.

BACA JUGA:Potensi Cangkang Sawit di Bengkulu Capai Ratusan Ribu Ton, Jepang dan Thailand Jadi Sasaran Ekspor

Lantas kedua, kebutuhan biaya penyadapan nira  2,5 hk x 100.000 x 45 = Rp 11.250.000 dan ketiga biaya proses pengolahan = 500 x 125 x 45  = Rp 2.812.500, maka akan dibutuhkan total biaya = Rp25.312.500, maka akan diperoleh pendapatan bersih sekitar Rp 47.812.500 /ha.

BACA JUGA:Harga Minyak Goreng Kembali Naik, TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Turun

Masih soal percobaan dan perlakukan,  salah seorang warga asal Lampung yang baru selama tiga bulan berada di Desa Sari Makmur, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Cariyo (50) menjadi orang pertama di daerah tersebut yang memanfaatkan air nira pohon kelapa sawit menjadi gula merah.

Sumber: