MUI Temukan Dugaan Penyimpangan Ponpes Al Zaytun, Wapres Ma'ruf Amin: Harus Dibahas Serius
Wapres Ma'ruf Amin-istimewa-raselnews.com
JAKARTA, RASELNEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) ternyata sudah sejak lama menemukan dugaan penyimpangan agama di Pondok Pesantren Al Zaytun, yang berada di Indramayu, Jawa Barat.
Pada tahun 2002, Tim MUI menemukan fakta. Hal ini sebagaimana dilasnir mui.or.id
Fakta-fakta itu sebagai berikut:
BACA JUGA:Salam Pimpinan Ponpes Al Zaytun di Peringatan 1 Suro Viral, Wabup Indramayu Bingung
1. Ada indikasi hubungan dan afiliasi antara Ponpes Al Zaytun dengan organisasi NII Komandemen Wilayah IX. Baik itu relasi hubungan yang bersifat historis, finansial atau kepemimpinan
2. Ada penyimpangan paham dan ajaran Islam yang dipraktikkan oleh organisasi NII Komandemen Wilayah IX. Di antaranya terkait mobilisasi dana yang mengatasnamanakan ajaran Islam dan diselewengkan.
BACA JUGA:Nyanyi Israel, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Dianggap Murtad, Santrinya? Ini Penjelasan Habib Hasan
3. Terdapat penafsiran ayat-ayat Al Quran yang menyimpang, termasuk mengkafirkan kelompok di luar organisasi itu.
4. Ada temuan dugaan penyimpangan paham keagamaan terkait permasalahan zakat fitrah dan kurban yang diterapkan pimpinan pondok pesantren. Hal ini sebagaimana termuat dalam majalah Al Zaytun.
5. Persoalan Ponpes Al Zaytun ini sebenarnya berada pada aspek kepemimpinan yang kontroversial dan mempunyai kedekatan dengan organisasi NII Komandemen Wilayah IX.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Sumber Dana Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Dibongkar Mantan NII KW IX, Astaga...
6. Terdapat indikasi keterkaitan sebagian koordinator wilayah yang mempunyai tugas sebagai tempat rekrutmen santri Ponpes Al Zaytun dengan organisasi NII Komandemen Wilayah IX.
Berdasarkan temuan tim khusus terkait keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun ini, MUI merekomendasikan sejumlah tindakan lanjut pimpinan harian MUI.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi serius kehebohan Ponpres Al Zaytun.
Wapres meminta Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan pembahasan serius terkait aktivitas Ponpes Al Zaytun, yang beberapa bulan terakhir menjadi perbincangan.
Diantaranya, adanya perempuan dalam saf laki-laki saat pelaksanaan salat Idul Fitri dan terakhir salam Yahudi yang dinyanyikan Pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang dalam peringatan 1 Suro.
Menurut Wapres, pembahasan ini sangat penting aagar tidak ada ketegangan di tengah masyarakat terkait kegaduhan tersebut.
BACA JUGA:Penghasilan ASN Bertambah, Menteri Keuangan Alokasikan Uang Daya Tahan Tubuh, Nominal Mengiurkan
"Ya kita mengharapkan jangan adalah ketegangan-ketegangan yang diakibatkan oleh isu-isu agama yang tidak lazim selama ini," tegas Ma'ruf Amin.
"Oleh karena itu saya minta kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia membahas masalah ini," sambung Wapres.
Langkah ini harus diambil agar pemerintah dapat menenangkan dan meredam masyarakat dari amarah terkait persoalan tersebut.
BACA JUGA:Dituding Korupsi, Rektor Unihaz Laporkan Eks Dosen ke Polda Bengkulu
Kemenag dan MUI juga diminta untuk dapat melakukan penelitian secara khusus terhadap Ponpes Al Zaytun.
Apalagi, terus Ma'ruf Amin, Indonesia sedang menghadapi tahun politik pada Pemilu tahun 2024 mendatang.
Ia berharap agar persoalan Ponpes Al-Zaytun dapat segera terselesaikan segera jelang menghadapi pemilihan umum (pemilu).
BACA JUGA:KUR BSI Plafon Rp500 Juta Tanpa Bunga dan Riba, Simak Syaratnya
"Apalagi mau ada pemilu jangan sampai ditambah. Pemilu saja sudah cukup rawan jika tidak dikelola dengan baik. Jangan sampai isu-isu seperti ini menambah," harap Wapres. (red)
Sumber: