12 Lokasi Konon Pernah Disinggahi Si Pahit Lidah, Manusia Sakti dari Sumatera Selatan

12 Lokasi Konon Pernah Disinggahi Si Pahit Lidah, Manusia Sakti dari Sumatera Selatan

Batu yang dipercaya adalah wujud manusia yang kena kutukan Si Pahit Lidah-Istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Cerita rakyat dan legenda Si Pahit Lidah, manusia sakti dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), sudah sangat terkenal, khususnya warga Sumatera khususnya di bagian selatan. 

Kisah ini sangat terkenal di Provinsi Sumsel, Bengkulu dan Lampung, dan Jambi.

Kepopuleran legenda Si Pahit Lidah masih dapat dilihat hingga saat ini, baik dalam lingkup masyarakat pewaris cerita legenda turun temurun ini.

BACA JUGA:Si Pahit Lidah, Manusia Sakti Dari Sumatera Selatan, Sekali Berucap Jadi Kenyataan

Manusia sakti yang konon memiliki kesaktian dari ucapannya sempat melakukan petualangan di beberapa daerah.

Bahkan, ada 12 lokasi yang dipercaya pernah disinggahi Si Pahit Lidah, sebelum tewas di tangan Si Mata Empat, usai menguji kesaktian.

Masyarakat percaya akan lokasi persinggahan Si Pahit Lidah dengan dibuktikan adanya batu andesit yang memiliki bentuk menyerupai manusia dan hewan.

BACA JUGA:Misteri Batu Kebayan di Sumsel, Perwujudan Pengantin Wanita Korban Kutukan Si Pahit Lidah

Dalam ilmu arkeologi, benda-benda ini dianggap sebagai artefak dari kebudayaan Dataran Tinggi Bukit Barisan Pasemah yang berkembang sekitar 2.000 tahun sebelum masehi.

Namun, legenda tentang kesaktian Si Pahit Lidah tetap hidup dan diperbincangkan di masyarakat Sumatera Selatan hingga saat ini.

Salah satu bukti nyata dari cerita legenda ini adalah objek wisata Bukit Batu atau Batu Gajah yang terletak di Desa Bukit Batu, Kecamatan Panglan Lampam, Kabupaten OKI.

Lokasi ini sangat dihormati dan dijaga oleh masyarakat setempat, karena mereka meyakini bahwa merusak lokasi tersebut akan membawa bencana.

BACA JUGA:Kutukan Si Pahit Lidah, Putri Dayang Merindu Jadi Batu, Berikut Asal Usul Goa Putri

Konon, Si Pahit Lidah yang tak lain Pangeran Serunting Sakti, mengunjungi wilayah Pampangan dan Tulung Selapan yang terletak di seberang lebak atau rawa yang luas.

Sumber: