Tiga Mahluk Paling Sakti Di Dunia, Diyakini Bisa Hidup Kekal, Semuanya Ada Di Indonesia

Tiga Mahluk Paling Sakti Di Dunia, Diyakini Bisa Hidup Kekal, Semuanya Ada Di Indonesia

Ubur ubur mahluk hidup yang tak bisa mati-Istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Di disway.id/listtag/1663/dunia">dunia ini ternyata benar benar ada mahluk yang paling sakti.

Saking saktinya mahluk ini disebut bisa hidup kekal alias tidak bisa mati.

Menariknya mahluk ini ternyata ada di Indonesia. Khususnya di kawasan perairan baik perairan laut mapun air tawar.

BACA JUGA:SIAL! Dikira Obat Tetes Mata Ternyata Lem Super, Begini Jadinya

BACA JUGA:Pas di Kantong! Angsuran KUR BRI Ini Hanya Rp300 Ribu Per Bulan, Ini Syarat dan Ketentuannya

Mungkin sebagian orang tidak percaya dengan kabar ini, namun inilah kenyataannya.
 
Belum lama ini, para Ilmuwan menemukan adanya makhluk yang memiliki kemampuan untuk hidup kekal abadi tanpa mengalami penuaan.

Menurut laporan dari Australian Academy, hanya ada satu spesies yang dianggap "abadi secara biologis,".

BACA JUGA:Mau Pinjam Uang Angsuran Rp 29 Ribuan? Datang Saja ke BRI, Simak Ketentuannya

BACA JUGA:Kasus Video Syur 47 Detik: Rebecca Klopper akan Dipanggil Bareskrim

Lantas apa mahluk paling sakti di dunia itu, banyak yang bertanya tanya akan hal ini.

Ternyata mahluk paling sakti di dunia itu menurut para ahli adalah ubur-ubur Turritopsis dohrnii.

Ubur-ubur kecil dan transparan ini ditemukan hidup di lautan di seluruh dunia termasuk di perairan Indonesia.

BACA JUGA:Penghasil Sawit dan Kopi, 5 Daerah Ini Masuk Kategori Miskin, Ini Daftar 5 Daerah Miskin Di Bengkulu

BACA JUGA:Pengumuman Terakhir Higgs Domino Island Sebelum Hilang Di Play Store, Benarkah Akan Tutup Permanen?

Ubur-ubur Turritopsis memiliki kemampuan unik untuk memutar balik waktu dan kembali ke tahap awal siklus hidup mereka.

Kehidupan ubur-ubur ini dimulai dari telur yang telah dibuahi, yang kemudian berkembang menjadi larva yang disebut planula.

BACA JUGA:Siapa Pengganti Herwansyah? Anggota DPRD Seluma Yang Meninggal Dunia, Ini Kata DWP PPP

BACA JUGA:Pencinta Kuliner Merapat! Pemkab Kaur Gelar Festival Gurita 21 Juni 2023 di Pantai Laguna

Setelah berenang dengan cepat, planula tersebut menempel ke permukaan, seperti batu, dasar laut, atau lambung kapal, dan berkembang menjadi polip.

Polip ini tinggal di tempatnya untuk beberapa waktu dan tumbuh menjadi koloni kecil polip yang saling berbagi tabung makanan.

BACA JUGA:Bikin Gerah! Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Sebut Masjid Tempat Orang Putus Asa dan Pelit

BACA JUGA:Buka Jasa Cabut Uban, Mahasiswi Cantik Asal Pontianak Viral, Segini Tarifnya

Salah satu polip kemudian membentuk tunas pertumbuhan yang dapat melepaskan diri dari koloni.

Proses ini merupakan tahap awal dari siklus hidup ubur-ubur, yaitu tahap ephyra (ubur-ubur kecil).

Setelah tahap ephyra, ubur-ubur akan masuk ke tahap medusa, yaitu tahap dewasa yang terbentuk sempurna dan mampu bereproduksi secara seksual.

BACA JUGA:Identitas Pemeran Pria Pada Link video Syur 47 Detik Viral di Twitter, Rebecca Klopper Hanya Minta Maaf

BACA JUGA:Momen Langka, Bunga Rafflesia Mekar di Kebun Warga Kaur

Bagi kebanyakan ubur-ubur lainnya, tahap medusa adalah akhir dari siklus kehidupan mereka. Namun, bagi Turritopsis dohrnii, tidak ada akhir dari kehidupannya.

Jika menghadapi tekanan lingkungan, seperti kelaparan atau cedera, ubur-ubur ini dapat mengubah diri mereka menjadi gumpalan jaringan kecil atau kembali ke tahap polip yang belum matang secara seksual.

BACA JUGA:Pilkades 11 Desa di Kaur Digelar Oktober 2023, Berikut Daftarnya

Sumber: dikutip dari berbagai sumber terpercaya