7 Kunci Sukses Bisnis dan Berinvestasi Ala Nabi Muhammad SAW, Dijamin Jadi Sultan

7 Kunci Sukses Bisnis dan Berinvestasi Ala Nabi Muhammad SAW, Dijamin Jadi Sultan

7 Kunci Sukses Bisnis dan Berinvestasi Ala Nabi Muhammad SAW, Dijamin Jadi Sultan-istimewa-pixabay.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Kunci sukses bisnis dan berinvestai ala Nabi Muhammad SAW patut ditiru, khusus bagi umat muslim dalam menjalankan usaha.

Sebagai diketahui, Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang sebelum dia menerima wahyu dan menjadi nabi.

Dia telah menunjukkan beberapa prinsip bisnis dan cara berinventasi yang baik yang dapat diambil sebagai contoh.

Melalui cara ini, Nabi Muhammad tak hanya sukses menyebarkan ajaran Islam, namun juga sukses sebagai seorang perbinis dan berinvestasi.

BACA JUGA:Gegera Wanita Ini, Nabi Musa AS Dapat Teguran Keras Malaikat Jibril, Ini Dosa 1000 Kali Dari Zina

Mengutip riset "The Rasulullah Way of Business" (2021), Nabi Muhammad memulai usahanya hanya bermodalkan menjaga kepercayaan orang lain.

Dengan itu Sang Nabi mudah mendapatkan investor karena memiliki sifat jujur dan amanah.

Setelah uang terkumpul, Nabi Muhammad kemudian mulai menjalankan usaha. Dari keuntungan usaha itu, setelah dibagi hasil, Nabi Muhammad kemudian tercatat berinvestasi untuk mendapatkan passive income.

BACA JUGA:Camkan! Nabi Muhammad Sebut Ada 4 Kriteria Memilih Pemimpin

Langkah awal yang ia lakukan adalah berternak. Sebab Nabi Muhammad sadar sejak usia 10 tahun sudah diminta pamannya untuk menggembalakan domba dan kambing, sehingga ia terbilang sudah menguasai cara berusaha dan berbinis.

Berkat itu dia jadi fasih dan paham seluk-beluk peternakan.

Saat dewasa, Nabi Muhammad melanjutkan peternakan dan memiliki puluhan ekor unta. Rasulullah juga memiliki kuda, keledai, sapi dan domba.

BACA JUGA:Olahraga Ini Paling Dianjurkan Nabi Muhammad, Ada 8 Manfaat Bagi Kesehatan, Berikut Penjelasannya

Seluruh hewan ternak ini kemudian sukses menambah harta kekayaan Nabi Muhammad.

Selain berternak, Nabi Muhammad juga melakukan investasi di tanah dan properti.

Nabi Muhammad SAW melakukan investasi pertamanya dengan menyewakan tanah kepada orang Yahudi dengan konsep bagi hasil.

Dia menyewa perkebunan kurma dan tanah di Khaybar kepada orang Yahudi.

BACA JUGA:Nabi Ini Memiliki Hobi Menjahit Gamis dan Membaca Tasbih, Terkenal Karena Sandal Tertinggal di Surga

Selama periode itu, dia membiarkan mereka tinggal di tanah, mengolahnya, dan berbagi keuntungan di akhir. Konsep bagi hasil seperti itu kemudian didefinisikan sebagai mudharabah.

Namun, hal mendasar yang bisa dipetik dalam cara berbisnis dan berinventasi ala Nabi Muhammad adalah keharusan kita bersedekah.

Islam telah mengajarkan ada hak orang lain dalam harta kekayaan kita. Dan tiap kali membantu orang lain kita akan mendapat keuntungan luar biasa.

Sumber: