Pedagang Wajib Tahu! Ada 8 Pantangan dalam Berdagang Menurut Primbon Jawa

Pedagang Wajib Tahu! Ada 8 Pantangan dalam Berdagang Menurut Primbon Jawa

Pedagang Wajib Tahu! Ada 8 Pantangan dalam Berdagang Menurut Primbon Jawa -istimewa-freepik.com

RASELNEWS.COM – Menjadi seorang pedagang tentu saja ingin sekali jika barang dagangannya laku.

Tapi apakah Anda sudah tahu mengenai pantangan atau larangan dalam berdagang? Terlebih menurut Primbon Jawa.

Karena menurut kitab Primbon Jawa sendiri, ada beberapa pantangan yang harus dihindari para pedagang jika tak ingin dagangannya merugi.

Pantangan dan larangan berdagang menurut Primbon Jawa ini diyakini menjadi pamali bagi para pedagang.

Lalu pantangan apa saja yang harus dihindari oleh para pedagang menurut Primbon Jawa? Berikut 8 pantangan dalam berdagang menurut Primbon Jawa.

1. Uang dari pembeli pertama atau biasa disebut penglaris tidak boleh digunakan untuk kembalian. Uang tersebut harus disimpan terlebih dahulu hingga dagangannya habis.

2. Jika saat berangkat berdagang Anda menemukan orang yang meninggal, maka Anda harus berputar balik dan mencari jalan lain.

3. Jangan sampai membicarakan kejelekan pedagang lain, hal ini dapat menjauhkan pembeli dan rezeki.

4. Jangan membiarkan orang berhutang, jika dagangan Anda belum laku, dan jika terpaksa, maka orang tersebut harus menunggu sampai dagangannya laku secara tunai.

5. Hindari berjualan atau berdagang di atas tanah bekas makam, hal ini dapat mengakibatkan dagangan Anda sulit untuk laku.

6. Jangan membelakangi atau menutupi dagangan, Anda sebagai seorang pedagang harus penuh percaya diri dalam menjual dagangannya.

7. Jangan meludah di depan jualan Anda, hal ini dapat memunculkan aura negatif di tempat jualan Anda.

8. Jangan biarkan orang lain mondar-mandir di depan tempat berjualan Anda, orang tersebut bisa diajak singgah dan ditawari makanan untuk mendatangkan keberkahan dan rezeki.

Demikianlah 8 pantangan pedagang saat berjualan berdasarkan buku Primbon Jawa.

Namun, hal yang perlu diingat, rezeki, keberuntungan, dan nasib sudah digariskan oleh Allah SWT, manusia harus berusaha dan berdoa untuk mendapatkan rezeki tersebut. (red)

Sumber: