Meski Pemalas Menurut Primbon Jawa Weton Ini Ditakdirkan Kaya Raya, Jadi Jangan Iri Apalagi Suudzon

RASELNEWS.COM - Dalam primbon Jawa, terdapat beberapa weton yang diyakini membawa keberuntungan dan ditakdirkan menjadi orang kaya raya sejak lahir.

Orang yang lahir dengan weton-weton ini dianggap memiliki rezeki yang berlimpah, selalu beruntung, dan tidak pernah kekurangan.

BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, Pria Weton Ini Idaman Wanita, Setia dan Mudah Rezeki

Jadi, jangan iri apalagi suudzon alias berburuk sangka. Rezeki weton ini benar-benar banjir rezeki meski terlihat sebagai orang pemalas.

Berikut weton-weton yang ditakdirkan kaya menurut primbon Jawa:

1. Rabu Pon

Orang yang lahir pada weton Rabu Pon berada di bawah naungan Satria Wibawa, yang artinya mereka mendapatkan anugerah, kenikmatan, dan kebahagiaan dalam hidup.

BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, Weton Ini Kerap Dianggap Remeh Namun Berhasil Mencapai Kesukseskan

Weton ini juga berada di bawah naungan No Han Rembulan, yang menyiratkan keberuntungan dan kesejahteraan dalam hidup.

Orang dengan weton Rabu Pon memiliki bisnis atau pekerjaan yang mudah mendatangkan rezeki berlimpah.

2. Selasa Pon

BACA JUGA:Duh! Perangkat Desa Air Tenam Menghilang Usai Digerebek Satpol PP Bengkulu Selatan, Keluarga Mencari

Orang yang lahir pada weton Selasa Pon memiliki kemahiran dalam mengelola apapun, termasuk waktu dan bisnis.

Mereka dikatakan memiliki kecerdasan, kemahiran, dan keberuntungan sejak lahir. Orang dengan weton Selasa Pon memiliki keberuntungan yang tidak selalu mengikuti orang lain.

3. Kamis Legi

BACA JUGA:Jangan Menyerah! Menurut Primbon Jawa Bentuk Wajah Seperti Ini akan Kaya Raya Saat Usia Tua

Orang yang lahir pada weton Kamis Legi memiliki kepribadian luar biasa.

Mereka berada di bawah naungan Lintang, yang membuat hidupnya selalu diselimuti oleh keberuntungan dan kesejahteraan.

Orang dengan weton Kamis Legi memiliki kemampuan untuk menerangi diri sendiri dan orang lain di masa hidupnya. Mereka mudah menemukan solusi dan jalan keluar dari masalah.

Sumber: