Memelihara Bebek Jenis Ini Dipastikan Kaya! Bulunya Saja Dibanderol Rp 72 Juta per 800 Gram

Memelihara Bebek Jenis Ini Dipastikan Kaya! Bulunya Saja Dibanderol Rp 72 Juta per 800 Gram

Bebek Eider yang menghasilkan bulu termahal di dunia-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Memelihara unggas jenis bebek merupakan hal biasa bagi masyarakat Indonesia, terlebih mereka yang tinggal di perdesaan. Selain daging, telur menjadi salah satu produksi yang dihasilkan.

Namun tahukah Anda ada bebek yang bernilai tinggi. Menariknya, yang mahal bukalah telur ataupun daging melainkan bulunya. 800 gram bulu bebek jenis ini dibanderol Rp 72 juta.

Adalah Eiderdown adalah bulu paling langka dan paling berharga di dunia. Sebagai salah satu jenis bahan pengisi mewah untuk selimut, bantal, dan produk tidur lainnya, bulu ini dihasilkan oleh bebek eider yang ditemukan di Kanada, Greenland, Islandia, Skotlandia, Skandinavia, dan Siberia.

BACA JUGA:Meski Milik Australia, Pulau Ini Ternyata Dihuni Orang Keturunan Indonesia Melayu Campuran Jawa

Penggunaan bulu eider telah berlangsung selama berabad-abad, bahkan sejak zaman Viking. Mereka memanfaatkannya untuk bertahan hidup dalam iklim yang sangat keras.

Dengan bobot yang sangat ringan dan kualitas isolasi termal yang unik, eiderdown mampu memberikan kehangatan luar biasa dalam cuaca dingin serta kesejukan saat cuaca panas.

Bulu ini adalah satu-satunya bulu halus yang tidak memiliki duri kaku, membuatnya sangat unggul dalam hal kualitas fisik, silsilah unik, dan kelangkaan.

BACA JUGA:Djibouti, Negara Nerakanya Dunia, Mandi Menjadi Sesuatu yang Mewah

Karena itu, produk eiderdown sangat mahal, dengan selimut yang berisi sekitar 800 gram bulu eider bisa mencapai harga sekitar 5.000 dolar atau setara dengan Rp72 juta.

Produksi eiderdown tidak bisa dilakukan dalam jumlah besar karena pengumpulan bulu ini dilakukan secara tradisional dan berkelanjutan.

Bebek eider telah menjadi spesies yang dilindungi di Islandia sejak tahun 1840. Mereka hidup berdampingan dengan masyarakat Islandia, yang memiliki populasi bebek eider terbesar di dunia.

Sekitar 75 persen eiderdown global berasal dari Islandia dan dianggap memiliki kualitas terbaik. Di Islandia, terdapat daerah khusus di mana bebek eider berkumpul untuk bertelur selama musim semi.

BACA JUGA:Selain Indonesia, Negara Ini Berpotensi Gantikan Timnas Israel U-23 di Olimpiade Paris 2024

Para petani menyediakan tempat perlindungan bagi bebek ini, membangun habitat untuk membantu mereka bertelur dengan aman, serta melindungi mereka dari predator seperti rubah, camar, dan cerpelai.

Tanpa bantuan manusia, banyak telur tidak akan menetas karena dimakan predator, dan bebek eider mungkin menghadapi risiko kepunahan tinggi.

Setiap musim semi, bebek eider kembali ke tempat berkembang biak, membuat sarang di tanah dan menggunakan bulu dada yang halus untuk melindungi telur mereka.

Saat telur hampir menetas, para petani mengambil sebagian bulu eider dari sarang dan menggantinya dengan jerami kering. Ketika burung eider dan anak-anaknya meninggalkan sarang di akhir musim semi, petani mengumpulkan sisa eiderdown.

Sumber: