Pertama di Sumatera, Bengkulu Selatan Kembangkan Budidayakan Ikan Komodits Ekspor, Ini Jenis Ikannya

BACA JUGA:Aplikasi Bank Jago, Pinjam Hingga Rp 500 Juta Tanpa Perlu Jaminan

Harapannya pihak KKP bisa memberikan dukungan untuk mengembangkan budidaya ikan sidat di Bengkulu Selatan.

Saat ini budidaya ikan sidat yang dilakukan di Bengkulu Selatan ini merupakan yang pertama di Pulau Sumatera.

Jika usaha ini nanti berkembang, maka akan menjadi satu potensi baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta lebih mengenalkan daerah Bengkulu Selatan di kanca internasional.

BACA JUGA:Remaja KDI Bengkulu Selatan Dibekuk Polres Seluma, Kasusnya? Berat dan Memalukan

BACA JUGA:BKN: Pendaftaran Calon ASN Dibuka 17 September, Berikut Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK 2023

Karena ikan budidaya yang diproduksi merupakan komoditas ekspor yang cukup diminati oleh masyarakat luar negeri khususnya warga Negara Cina dan Jepang.

Kepala Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan, Fikri Al Jauhari, MM mengatakan, ada empat jenis perikanan budidaya yang akan terus didorong perkembangannya di Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Wacana Pembentukan Kabupaten Baru di Bengkulu, Enam Kecamatan Bersatu, Ini Calon Kota Kabupatennya

BACA JUGA:Aneh, Meski Diletakan di Atas Tanah, Mayat-mayat Ini Tidak Mengeluarkan Bau

Meliputi budidaya ikan mas, ikan nila, ikan sidat dan ikan patin. Untuk budidaya ikan nila dan ikan mas selama ini sudah cukup berkembang di kalangan masyarakat.

Bahkan produksi ikan dari Kecamatan Air Nipis, Seginim dan Kedurang sudah mampu menembus beberapa pasar di Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Wahai Sarjana! Nih Ada Lowongan Kerja di Pegadaian, Besok Terakhir Pendaftaran, Klik di Sini

BACA JUGA:Doa Pendek Ini Cukup Dibaca Hari Selasa, Insya Allah Rezeki Datang dari Segara Penjuru

"Kami sudah menyampaikan pemaparan tentang budidaya ikan air tawar di Bengkulu Selatan, termasuk budidaya ikan sidat. Budidaya sidat ini sangat prospek karena ikan ini adalah komoditas ekspor. Mudah mudahan kedepan KKP menyalurkan bantuan," terang Fikri.

Sumber: kepala bappeda litbang bengkulu selatan