2 Alasan Jawa dan Bali Tidak Bisa Disatukan, Nekat Malapetaka terjadi, Ternyata Manusia Sakti Ini Penyebabnya

2 Alasan Jawa dan Bali Tidak Bisa Disatukan, Nekat Malapetaka terjadi, Ternyata Manusia Sakti Ini Penyebabnya

Selat bali yang memisahkan pulau jawa dan bali-istimewa-raselnews.com

BACA JUGA:SISA SATU! 3 Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Terpilih di Bengkulu Nyaris 'Cuci Gudang'

Jika dilakukan pembuatan jembatan penghubung pulau Jawa dan Bali yang melintasi selat Bali, maka ketinggian konstruksi jembatan akan lebih tinggi dari padmasana.

Alasan kedua berkaitan dengan cerita Mpu Sidi Mantra manusia sakti dan kaya dari Kerajaan Daha di Bali.

Konon jaman pada zaman kerajaan Daha masih berkuasa di Bali hiduplah seorang tokoh sakti yang kaya raya.

BACA JUGA:Cara Mudah dan Cepat Pencairan Blibli PayLater, 100 Persen Berhasil!

BACA JUGA:Contoh Bisnis dengan Modal Kecil, Ide Brilian yang Layak Dicoba Pemuda di Bengkulu

Tokoh tersebut bernama Mpu Sidi Mantra. Karena sifatnya yang baik dan bijaksana masyarakat kerajaan Daha sangat menghormatinya.

Sayangnya Mpu Sidi Mantra memiliki seorang anak laki laki yang memiliki sifat berbeda jauh dari ayahnya.

Anak Mpu Sidi Mantra bernama Manik Angkeran.

BACA JUGA:Rekomendasi Pinjol untuk Kondisi Darurat, Bunga Rendah dan Terdaftar di OJK

BACA JUGA:Kembali Ditemukan Ladang Emas di Bengkulu, Cadangannya Berlimpah, Ini Lokasinya

Manik Angkeran adalah pemuda yang rakus, suka berjudi dan berfoya foya.

Karena perbuatan anaknya itu, harta kekayaan Mpu Sidi Mantra ludes. Mpu Sidi mantra menjadi miskin.

Kemudian Mpu Sidi Mantra meminta bantuan Naga Basuki.

Naga Basuki bukanlah naga biasa, melainkan naga sakti yang bisa mengambulkan permintaan manusia yang ingin menjadi kaya raya.

Sumber: cerita rakyat bali