Malahayati Laksamana Perempuan Pertama di Dunia, Berasal Dari Aceh, Begini Spekterjangnya

Malahayati Laksamana Perempuan Pertama di Dunia, Berasal Dari Aceh, Begini Spekterjangnya

Malahayati laksamana perempuan pertama di dunia dari aceh-istimewa-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Laksamana adalah pangkat tertinggi untuk perwira Angkatan Laut.

Banyak yang belum tahu ternyata perempuan yang menyandang gelar laksamana pertama di Dunia berasal dari Indonesia.

Dia bernama Malahayati, seorang wanita tangguh dari Aceh.

Malahayati adalah pejuang dari Kesultanan Aceh. Bukti kegigihan Malahayati dalam mengusir penjajah tercatat dalam sejarah.

BACA JUGA:Bukit Kumbang di Bengkulu, Simpan Ratusan Kilo Emas Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Ini Lokasinya

BACA JUGA:Warem Menjamur di Bengkulu, Tindakan Tegas Pemerintah Ditunggu, Bupati Seluma: Ratakan Dengan Tanah!

Atas jasa kepahlawanannya tersebut, namanya diabadikan dalam berbagai tempat dan lembaga strategis di Indonesia.

Malahayati merupakan keturunan bangsawan di Aceh. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah dan Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M.

BACA JUGA:Kabar Baik, PLN Beri Harga Diskon untuk Tambah Daya Listrik, Berlaku September 2023, Buruan!

BACA JUGA:Antisipasi Kejadian Luar Biasa, Dua Daerah Rawan DBD di Bengkulu Diawasi, Ini nama Daerahnya

Laksamana perempuan pertama di dunia ini dilahirkan di Aceh Besar pada tahun 1550.

Pada masa kanak-kanak dan remaja ia mendapat pendidikan di istana.

Dari situlah semangat kelautan Malahayati muncul. Ia kemudian mengikuti jejak ayah dan kakeknya dengan menempuh pendidikan militer jurusan angkatan laut di akademi Baitul Maqdis.

BACA JUGA:Kemarau di Bengkulu Tebar Ancaman, Harga Beras Naik, Tanaman Petani Layu, Terjadi Kebakaran Hutan

BACA JUGA:Syarat dan Cara Mengajukan Pinjaman Tunai Tanpa Riba di Bank Mandiri Syariah

Darah patriotisme mengalir dalam tubuh Malahayati sejak kecil karena ia berada di lingkungan para pejuang.

Karier Malahayati di medan tempur berawal dari dibentuknya pasukan Inong balee atau janda-janda pahlawan yang telah syahid.

Laksamana Malahayati sendiri kehilangan suaminya yang gugur dalam pertempuran melawan Portugis.

BACA JUGA:Maling Telur Puluhan Karpet, Pemuda di Bengkulu Selatan Diringkus Polisi Di Pasar Malam, Begini Kronologisnya

BACA JUGA:Babak Baru Pengusutan DUgaan Korupsi DD Durian Seginim, Audit Inspektorat Selesai, Siapa Calon tersangka?

Pada tahun 1585–1604, Laksamana Malahayati diberi jabatan strategis sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.

Tidak hanya itu, Malahayati pun memimpin pasukan yang diberi nama Inong Balee.

Maka Malahayati melatih para janda tersebut untuk menjadi pasukan Kasultanan Aceh yang tangguh guna menghadapi pasukan Belanda atau Portugis yang datang sewaktu-waktu.

BACA JUGA:Gagal Jadi Komisioner KPU, Rusdan Dilantik Menjabat Sekretaris KPU Kaur, Kalau Rezeki memang Tak Kemana

BACA JUGA:Kabel Listrik PLN Bertegangan Tinggi Rawan Membahayakan, Posisinya Dekat Besi Jembatan, Ini Lokasinya

Untuk memperkuat armada Inong Bale, mereka membangun benteng setinggi 100 meter dari permukaan laut.

Tembok benteng itu menghadap ke laut sebagai basis pertahanan.

Benteng itu dilengkapi lobang untuk tempat meriam yang moncongnya mengarah ke pintu teluk.

Selain memiliki benteng, pasukan wanita janda itu juga memiliki pangkalan militer yang terletak di Teluk Lamreh Krueng Raya.

BACA JUGA:Ini Dia Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Senin 4 September 2023, Ada Voucher Belanja Gratisnya

BACA JUGA:Buruan! Pertamina Beri Bonus 1 Liter Setiap Beli BBM Jenis Ini, Berlaku 4-30 September 2023

Karena kegigihan pasukan yang dipimpin Malahayati ini tersohor sampau ke seluruh penjuru nusantara.

Pasukan Portugis dan Belanda menyegani pasukan yang dipimpin Malahayati sang laksamana perempuan pertama di dunia. (red)

Sumber: dikutip dari berbagai sumber